Sabtu, 30 Januari 2010


Curahan Hati, 20 november 2007

Kisah ini berawal dan didedikasikan dari kenangan saya untuk sang kekasih yang tidak pernah marah ketika saya injak-injak. Kekasih gelap sejatiku yang aku beli seharga 10000 saja.

2 minggu kaki saya berada dalam dark age. Luntang-lantung tidak karuan. Yang saya lakukan adalah meminjam sandal dari teman kost yang satu ke teman kost yang lain, yang tiga dan yang lain.

Selama itu saya berada dalam kebodohan, sandal kesayanganku yang berwarna belang hijau putih sudah mati, tubuhnya tidak karuan dan talinya putus. Karena malu selalu meminjam, saya pun sempat melirik-lirik sandal didepan masjid, siapa tahu ada salah satu jenis sandal yang menarik hati. Jika ada saya akan mengingat-ingatnya dan membeli sandal yang seperti itu. Saya bukan sliper si pencuri.

Akhirnya saya memutuskan untuk meluangkan waktu membeli sandal ke sebuah toko. Ketika saya melihat jejeran sandal-sandal yang begitu indah, saya menjadi hancur dan patah hati tatkala melihat harga yang tertera dilabelnya. Semuanya diatas kepala 5. kamu tahu apa artinya itu? 50 ribu bagi saya adalah sama dengan berpuasa selama 5 hari. Terlalu lama untuk ukuran seseorang yang hanya diliputi tulang dan kulit seperti saya.

Akhirnya saya beranjak kewarung didekat kostan. Sayapun membeli sepasang sandal cantik berwarna hitam, dikaret talinya ada cap burung kepinis yang tidak pernah terbang dari situ, cap burung itu diam, ketinggalan jaman dan tidak ada unsur ITnya disitu. Jujur sebagai anak jurusan ilmu komputer saya malu memakainya. Harganyapun murah, cukup 10.000 saja saya sudah mendapatkan dua buah, padahal saya hanya membeli satu saja akan tetapi pedagang diwarung memberinya dua buah, sungguh beruntung saya. Andai saja saya memiliki sandal yang bisa berubah menjadi transformer maka alangkah bahagia dan lebih beruntung lagi, tapi itu tidak pernah terjadi.

3 hari pun sudah berlalu, dimalam yang keempat saya bermaksud untuk mengirimkan tugas lewat e-mail kepada salah satu dosen tercinta. Sebelum masuk kedalam warnet seperti biasa saya tidak lupa untuk membuka alas kaki saya terlebih dahulu dan masuk menanyakan kepada operator warnet apa masih ada komputer yang kosong.Dan ternyata memang tidak ada komputer yang kosong disitu, semua komputer berisi prosessor, ram, power supply dan lain sebagainya. Kendatipun begitu operator bodoh itu tetap mengatakan ada komputer yang kosong.

Akhirnya tugaspun telah selesai saya kirimkan, ketika sudah selesai membayar ongkos warnet dan melangkahkan kaki keluar pintu warnet jantung sayapun mulai berguncang. Sandal cantik saya berubah!!. Warnanya tetap gelap dan hitam, berbeda dengan ranger pink yang berubah dari wanita berkulit putih. Rupanya sandal saya yang baru dan mengkilap itu raib, ada orang yang menukarnya dengan sandal yang sudah jelek dan tak karuan. Hati saya hancur bukan main.

Itu belum seberapa, ketika saya tiba didepan kamar kost sandal jadi-jadian itupun putus. Maka putus lah harapanku untuk membeli sandal yang cantik kembali. Dan akhirnya saya menjadi manusia yang diliputi kebodohan dan meminjam sandal dari teman kost yang satu keteman kost yang dua, yang tiga dan yang lain.

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Profil

Foto saya
Jakarta, jakarta selatan, Indonesia
Remaja. Tinggal di Jakarta. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

Followers

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

Blog Archive