Jumat, 19 Februari 2010


Celoteh, 20 februari 2010

Allahu Rabbi Aku minta izin Bila suatu saat aku jatuh cinta Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang Hingga membuat lalai akan adanya Engkau


Allahu Rabbi Aku punya pinta Bila suatu saat aku jatuh cinta Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Rabbi Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan kasih-Mu dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi Bila suatu saat aku jatuh hati Pertemukanlah kami Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu

Allahu Rabbi Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku Anugerahkanlah aku cinta-Mu... Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

linux, 19 februari 2010

Baru-baru ini sering mengamati database dikantor yang sering ngakses server linux. Karena tampilan item putih (eh nggak ding kalo pake vim :D), jadi agak-agak paham sedikit. Ada satu masalah yang sering ku alami ( temenku ) karena ngga terlalu biasa dengan command di linux. Masalahnya yaitu bagaimana mengecek kapasitas harddisk. Kemarin dulu udah pernah dikasih tahu sama temen. Yah karena jarang dipakai, jadinya lupa. Supaya ngga lupa, aku sharing aja di blog. Nanti kalau lupa tinggal dibuka diblog.
Perintah yang dipakai untuk mengecek kapasitas harddisk adalah df. Penjelasan singkatnya:df – report filesystem disk space usage. Kalau mau lebih jelas lagi pake man df.
Contoh penggunaan:
$ df
Filesystem 1K-blocks Used Available Use% Mounted on
/dev/sda1 14877092 9090552 5018636 65% /
/dev/shm 1037556 0 1037556 0% /dev/shm
/dev/sdb1 68890968 24462748 40872236 38% /home
/dev/sda5 14877060 6418492 7690664 46% /var
Walah, ngga jelas. Biar jelas, ditambahin parameter -h.
$ df -h
Filesystem Size Used Avail Use% Mounted on
/dev/sda1 15G 8.7G 4.8G 65% /
/dev/shm 1014M 0 1014M 0% /dev/shm
/dev/sdb1 66G 24G 39G 38% /home
/dev/sda5 15G 6.2G 7.4G 46% /var
Nah, jadi lebih mudah dimengerti kan…?
Semoga bermanfaat
Linux, 19 februari 2010

Salah satu distro Linux, Ubuntu, tampaknya jadi distro favorit. Sepuluh besar distro yang ngetop adalah sbb (mnrt distrowatch.com tgl 11 April 2007):

  1. Ubuntu
  2. OpenSUSE
  3. Fedora
  4. PCLinuxOS
  5. MEPIS
  6. Debian
  7. Mandriva
  8. Sabayon
  9. DamnSmall
  10. Mint

Hal ini membuat saya tertarik untuk melihat-lihat distro Ubuntu ini. Yang lebih asik lagi, ni distro bisa diperoleh gratis dari www.ubuntu.com. Kalo ga punya koneksi Internet yg cepat buat ngedownload, kita bisa request cd, dan mereka bakal ngirimin cd ubuntu ke kita. Wah, wah, wah… bukan itu aja, ada jaminan free selamanya!

Ubuntu ini punya beberapa varian yaitu Kubuntu dan Edubuntu. Hmmmm…. apa bedanya ya? Nah, tu dia yg bikin penasaran. Mirip, karena yang men-support distro ini pun sama (Perusahaan Canonical). Saya mo liat, apanya sih yang beda…

Sebagai informasi, Kubuntu berada di ranking 15, sedangkan Edubuntu tidak berada di ranking 100 besar.

Ok, saya mulai saya….

Untuk mendapatkan CD Ubuntu, Kubuntu & Edubuntu, saya me-request CD tersebut. Daripada men-download atau membelinya, saya lebih memilih menunggu CD-CD tersebut. Memang sih, rada-rada lama. Saya mpe dah ga ngarep lagi.

LiveCD & Instalasi

Untuk menjalankan Ubuntu dan Kubuntu, tidak diperlukan instalasi. Ubuntu & Kubuntu dapat dijalankan dengan mode LiveCD. Tetapi bila diinginkan, Ubuntu & Kubuntu dapat diinstal ke PC. Sedangkan untuk menjalankan Edubuntu harus dilakukan instalasi. Ada dua jenis instalasi Edubuntu yaitu sebagai classroom server atau sebagai client machines. Bila ingin instalasi stand-alone, sebaiknya memilih “Install a workstation”.

Gambar di bawah adalah pilihan untuk instalasi Edubuntu.

Untuk instalasi awal, Ubuntu dan Kubuntu terlihat lebih user friendly. Keduanya telah menggunakan GUI untuk instalasi. Perbedaan keduanya hanyalah warnanya. Bila Ubuntu agak kecoklat-coklatan, sedangkan Kubuntu agak kebiru-biruan. Yang agak ekstrim adalah Edubuntu, instalasinya belum menggunakan GUI (Wadhuh, hare gene ga pake GUI? Halah!).

Gambar di bawah ini adalah gambar instalasi Ubuntu (awal instalasi).

Di bawah ini adalah gambar instalasi Kubuntu (pada saat memilih zona waktu):

Nah, yang di bawah ini adalah instalasi Edubuntu (memilih bahasa):

Selain itu, untuk konfigurasi networking, Ubuntu dan Kubuntu telah melakukannya secara otomatis. Tetapi Edubuntu meminta user untuk menginput IP Address, Subnet Mask, Gateway, dan Proxy secara manual (untuk Edubuntu Classroom Server). Terlihat seperti pada gambar di bawah. Hmmm… bgmn kalau salah? Tenang saja, Edubuntu menyediakan menu untuk mengkonfigurasi networking setelah selesai instalasi.

X-Window

Dari segi tampilan, Ubuntu & Edubuntu menggunakan Gnome sebagai default x-window nya, sedangkan Kubuntu menggunakan KDE. Hmmm… mungkin huruf K di depan kata “Kubuntu” menyatakan KDE+Ubuntu…

Default Instalation

Distro-distro Linux lainya seperti Redhat 9 dan OpenSUSE 10 menyediakan pilihan untuk instalasi aplikasi yang dibutuhkan. Sedangkan untuk Linux Ubuntu, Kubuntu & Edubuntu, tidak disediakan window untuk memilih aplikasi apa saja yang akan diinstal. Distro2 tersebut hanya menyediakan default instalasi, sehingga memudahkan pengguna Linux pemula untuk menginstal Linux (tidak bingung memilih aplikasi apa aja yang akan diinstal, untuk pengguna Linux advance harus menginstal software favorit secara manual). Hal ini jugalah yang menyebabkan distro Ubuntu, Kubuntu & Edubuntu, masing-masing hanya memerlukan 1 CD untuk instalasi. Sedangkan distro seperti Redhat 9, memerlukan 3 CD dan OpenSUSE 10 memerlukan 5 CD. Wow…

Instalasi Ubuntu & Kubuntu menyediakan aplikasi-aplikasi standar perkantoran. Sedangkan Edubuntu, sesuai dengan namanya, edu, menyediakan aplikasi-aplikasi perkantoran + pendidikan seperti Kalzium, yang digunakan untuk menghitung rumus kimia. Aplikasi Kalzium terlihat seperti gambar di bawah ini.

Default Browser

Default browser di Ubuntu & Edubuntu adalah rubah merah a.k.a. Firefox. Sedangkan di Kubuntu, default browser yang digunakan adalah Konqueror.

Hmmm… sepertinya sekian dulu deh ulasannya… bagi kamu2 yang udah expert di Linux, pls pencerahannya kalo di artikel saya ada kesalahan…


sumber : http://danigunawan.com

Linux, 19 februari 2010

Java adalah salah satu bahasa pemrograman yang populer. Aku belajar bahasa Java beberapa tahun yang lalu. Dulu aku nginstal Java di Windows OS. Sekarang aku perlu Java di Ubuntu. Inilah langkah-langkahnya:

1) Perbaharui Ubuntu Repository.

Ketikkan perintah berikut:

sudo apt-get update

Tunggu hingga repository diperbaharui.

2) Sekarang waktunya menginstal Java. Jika anda adalah developer, maka perlu JDK (Java Development Kit), jika tidak, cuma perlu JRE (Java Runtime Environment). Aku akan menginstal JDK 6 di Ubuntu.

untuk JDK, perintahnya sebagai berikut:

sudo apt-get install sun-java6-jdk sun-java6-plugin

untuk JRE, perintahnya sebagai berikut:

sudo apt-get install sun-java6-jre sun-java6-plugin

3) Setelah itu jalankan perintah:

sudo update-java-alternatives -s java-6-sun

kemudian tambahkan baris “/usr/lib/jvm/java-6-sun” ke baris paling atas file/etc/jvm.

4) Cek instalasi Java menggunakan perintah:

java -version

hasilnya:

java version "1.6.0_03" Java(TM) SE Runtime Environment (build 1.6.0_03-b05) Java HotSpot(TM) Client VM (build 1.6.0_03-b05, mixed mode, sharing)

jika menginstal JDK, cek Java compiler menggunakan perintah:

javac -version

hasilnya:

javac 1.6.0_03

5) Selesai!


sumber : http://danigunawan.com

Linux, 19 februari 2010

Beberapa waktu yang lalu saya menginstal Apache+MySQL+PHP di Linux Ubuntu. Sekarang saatnya belajar membuat web dengan PHP+MySQL. Hmm… masalahnya adalah bagaimana mentransfer file dari Windows XP (OS tempat saya mengedit file PHP), ke Linux Ubuntu (OS tempat web server berada).

Salah satu cara adalah menggunakan FTP. Software-software FTP Client seperti CuteFTP, FTPCommander, atau add-on dari Firefox, FireFTP bisa digunakan. Tetapi ada satu kendala, saya tidak punya account FTP. Lagi pula password ftp yang dikirimkan ke komputer remote tidak dienkripsi! Walah!

Kebetulan (ato emang kondisinya disengaja biar pas dengan artikel :p), saya punya shell account di Linux Ubuntu tersebut. Beruntung deh, karena saya Cuma perlu mendownload sebuah software (GRATIS!) untuk dapat melakukan transfer data dari Windows XP ke Linux. Namanya WinSCP. Sebenarnya WinSCP ini termasuk FTP Client, tetapi menggunakan protokol SSH untuk transfer file, sehingga keamanan data yang dikirim lebih terjamin. Fitur lengkapnya bisa dibaca di http://winscp.net/eng/docs/introduction. WinSCP dapat di-download di alamat http://winscp.net/eng/download.php. Versi terbaru adalah WinSCP 4.00 beta. Kalau mau versi stabil yang terakhir adalah WinSCP 3.8.2.

Ok, cukup perkenalannya. Sekarang saya akan mencoba mentransfer file dari Windows XP ke Linux. Karena saya mo belajar membuat web, saya buat dulu sebuah file PHP sebagai contoh. Isinya sederhana, cuma menampilkan gambar dan teks. Kode-nya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


Sekarang saatnya login ke komputer remote. Jalankan WinSCP, kemudian isikan host name, user name dan password. Serta jangan lupa mengubah protokol menjadi SFTP. Klik Login. Selain menggunakan shell account, ftp account juga bisa digunakan untuk login ke komputer remote. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:


Setelah berhasil login, akan terlihat file manager seperti di bawah ini:


Saya membutuhkan sebuah folder untuk menyimpan file-file images. Membuat folder menggunakan WinSCP hampir sama dengan membuat folder di Windows Explorer. Terlihat pada gambar di bawah ini, saya membuat folder baru bernama images.


Untuk mentransfer file, ternyata sangat mudah. Saya hanya perlu mendrag dari window sebelah kiri (komputer lokal) ke window sebelah kanan (komputer remote). It’s ez! Seperti terlihat pada gambar di bawah:


Setelah semua file saya upload ke komputer remote, sekarang saatnya mengakses file yang baru saja saya buat melalui browser. Hasilnya seperti pada gambar di bawah ini:

Brainstorm
Cara di atas mungkin bisa berguna untuk sebuah tim web developer (Apache+MySQL+PHP) atau mungkin untuk kelas yang mengajarkan web development (tentu saja Apache+MySQL+PHP). Satu komputer dijadikan server, dan yang lain meng-upload file ke komputer tersebut. Daripada masing-masing komputer diinstal web server, berat loh! Apalagi kalo dibuat sebagai startup atau service. Belum lagi bentrok dengan web server-nya om Bill Gates, IIS (kalo ada).

sumber : http://bp0.blogger.com

Linux, 19 februari 2010

Setelah menginstal Ubuntu, timbul keinginan untuk mencoba mengakses shell Ubuntu dari Windows XP. Protokol yang digunakan adalah SSH (Secure Shell). SSH adalah sebuah protokol yang menerapkan enkripsi untuk membuat sebuah channel (kanal) yang aman dari komputer lokal ke komputer remote. Biasanya digunakan untuk mengeksekusi perintah pada komputer remote melalui terminal. Untuk keperluan ini, saya menggunakan sebuah software kecil tetapi powerful yaitu PuTTY. Setelah mengetikkan IP Address komputer remote (Ubuntu), dan menekan tombol enter, apa yang terjadi ternyata tidak sesuai dengan harapan semula. Bukannya muncul prompt login, eh malah connection refused, seperti gambar di bawah ini.


Setelah berdiskusi sama om Google, ternyata ada service yang tidak dijalankan sehingga shell Ubuntu tidak dapat diakses. Nah, service SSH inilah yang tidak tersedia pada instalasi default Ubuntu. Kali ini saya akan mencoba menginstal SSH dengan menggunakan Advance Packaging Tool (APT).

Seperti biasa, untuk urusan instal menginstal, kita perlu root permission. Di terminal saya mengetikkan su, diikuti dengan password.

su


Ok, setelah sukses mendapat akses root, saya melanjutkan dengan meng-update paket Ubuntu dengan mengetikkan (lihat gambar di bawah):

apt-get update


Setelah ini saya akan menjalankan perintah apt untuk instalasi SSH. Apt tidak hanya akan menginstal OpenSSH, tetapi juga file-file yang dibutuhkan (dependency). Perintah untuk menginstal SSH (terlihat seperti gambar di bawah):

apt-get install ssh


Gambar di bawah ini memperlihatkan instalasi OpenSSH telah selesai:


Ok, sekarang saatnya mencoba. Dari Windows XP saya menjalankan PuTTY untuk mengakses Ubuntu. Pertama kali terkoneksi ke Ubuntu akan muncul peringatan seperti gambar di bawah ini. Saya menekan tombol yes agar dapat menggunakan shell di Ubuntu.



Setelah muncul prompt login, saya memasukkan nama user dan password seperti gambar di bawah ini.


Bila nama user dan password benar, maka akan muncul prompt $ (lihat gambar di bawah). Artinya kita sudah bisa mengakses shell Ubuntu.


Kalo sudah bisa mengakses shell Ubuntu, tentu saja kita bisa bermain-main dengan perintah Linux (lihat gambar di bawah).


NB: Untuk dapat menginstal OpenSSH dengan cara di atas, Linux Ubuntu harus terhubung dengan Internet.

Sekedar informasi, OpenSSH dikembangkan oleh The OpenBSD Project. OpenSSH ini adalah versi gratis dari SSH connectivity tool. Pengguna telnet, rlogin dan ftp mengirim password mereka tanpa dienkripsi. Tetapi OpenSSH mengenkripsi seluruh trafik data. Woww… Untuk lebih jelasnya, bisa tanya ama om Google atau

klik http://www.openssh.com.

MySQL, 19 februari 2010

Ada bermacam-macam cara untuk membuat database di MySQL (dikenal juga dengan nama schema), yaitu dengan menggunakan command line maupun menggunakan software yang dibuat oleh vendor lain.

Menggunakan Command Line
Bila kita memutuskan untuk menggunakan command line, berarti kita mesti hafal syntax untuk membuat database. Syntax-nya cukup sederhana: CREATE DATABASE nama_database. Tentunya kita mesti punya account mysql yang mempunyai hak membuat database.

contoh:

mysql> CREATE DATABASE dagunetdb;

Jangan lupa tanda titik koma, setelah itu tekan enter. Selesai.

Menggunakan PHPMyAdmin

PHPMyAdmin adalah web-based application yang digunakan untuk mengelola database. PHPMyAdmin ditulis dalam bahasa PHP. Bisa di-download di sini. Gratis kok. Untuk membuat database, cukup login ke PHPMyAdmin (diperlukan user mysql yang mempunyai hak membuat database). Di halaman depan terdapat kotak isian untuk mengisi nama database. Bila sudah, klik tombol Create. Selesai.

Membuat database dengan PHPMyAdmin

Membuat database dengan PHPMyAdmin

Menggunakan MySQL Query Browser
Bila PHPMyAdmin berbasis web. Maka MySQL Query Browser berbasis desktop. Software ini buatan mysql.com. Dan asiknya, bisa di-download gratis. Download MySQL Query Browser di sini. Cara membuat database cukup dengan menekan Ctrl + N. Isikan nama database di kotak isian pada pop-up window yang muncul. Klik OK.
Selesai.

sumber : http://wiki.realxtend.org
Membuat database dengan MySQL Query Browser

Membuat database dengan MySQL Query Browser

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Profil

Foto saya
Jakarta, jakarta selatan, Indonesia
Remaja. Tinggal di Jakarta. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

Followers

Total Tayangan Halaman

Popular Posts