Kamis, 04 Februari 2010


Motivasi, 4 Februari 2010

Perasaan malu yang tidak wajar merupakan masalah emosional yang perlu diatasi.Rasa malu bisa menghambat pergaulan, menghambat karir dan merusak kualitas hidupmu. Jadi katakan TIDAK pada MALU

1. Kenalilah sumber-sumber rasa malu . Jawablah dengan jujur pertanyaan-pertanyaan berikut ini : apakah kamu malu karena ada bagian-bagian dari tubuhmu yang kurang ideal ? Apakah kamu malu karena merasa tidak mampu melakukan aktifitas-aktifitas tertentu? Apakah kamu merasa malu karena kamu pernah mengalami kegagalan? Apakah kamu merasa malu karena tidak tahan melihat orang mentertawakan atau menghina kamu? Apakah kamu merasa malu tanpa mengetahui penyebabnya ? Bila kamu bisa menjawab satu atau lebih pertanyaan diatas , paling tidak kamu sudah bisa mengenal sumber rasa malu yang kamu alami dan kamu bisa mulai mengambil langkah-langkah penanggulangannya.

2. Sadarlah bahwa rasa malu yang kamu alami bersumber dari dalam dirimu sendiri , bukan dari luar. Dengan begitu kamu bisa memulai berhenti menyalahkan apapun yang berada diluar dirimu sebagai penyebab timbulnya rasa malu. Namun hati-hati , jangan sampai kamu terlalu fokus pada diri sendiri. Sebab kamu perlu memikirkan orang lain dan hal-hal lain yang penting bagi hidupmu.

3. Ketika sedang mengalami rasa malu, rasakanlah betul-betul dan amatilah reaksi tubuhmu. Mungkin kamu merasa tidak nyaman, serba salah, muka menjadi marah , tangan gemetar dan dan reaksi fisik lainnya. Telusurilah apa yang memicu munculnya perasaan negatif itu.

4. Dengarkanlah dengan kritis apa yang kamu katakan pada diri sendiri yang membuat kamu berperasaan negatif. Koreksilah kalau kamu sedang mengatakan hal-hal yang tidak benar pada diri sendiri. Misalnya ketika kamu sedang merasa jadi pusat perhatian, biasanya itu hanyalah percakapan dengan diri diri sendiri yang negatif, dan bukan kebenaran. Katakanlah fakta yang benar bahwa kamu bukanlah PUSAT DUNIA. Lihatlah kenyataaan bahwa orang lain sibuk dengan perasaan dan pikiran mereka sendiri.

5. Kenalilah kelemahanmu supaya kamu bisa memperbaikinya. Akuilah kalau kamu tidak suka pada penampilan kamu yang tidak menarik, kalau gaya bicaramu monoton dan membosankan, kalau tubuhmu kelebihan lemak, kalu kamu tidak murah senyum, kalau kamu egois, kalau kamu terlalu pemurung , takut akan penilaian orang lain, dsb. Lalu terapkanlah langkah-langkah yang harus kamu lakukan untuk memperbaikinya. Dan yang paling penting, segera ambil langkah pertama. Jangan menundanya sampai kamu merasa benar-benar siap.

6. Kenali dan kembangkan terus kelebihan dan keistimewaanmu. Bersyukurlah kalau kamu bisa main musik karena banyak orang yang tidak dikaruniai kemampuan main musik.Nikmatilah hobimu membaca karena itu bisa menambah pengetahuan dan memperluas wawasanmu. Kembangkanlah kemapuan bidang-bidang yang kamu sukai dan kuasai. Semakin berkembang potensi dirimu , maka akan semakin mudah terkikis perasaan malumu.

7. Sadarlah kamu mempunyai hak yang sama dengan orang lain, sekalipun engkau terlahir dari sumber kegelapan. Dan pergunakanlah hakmu tanpa keraguan. Kamu mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan apapun yang kamu kehendaki. Kamu juga punya hak untuk meminta meskipun orang lain punya hak untuk menolak, begitu juga sebaliknya. Prinsipnya ada keseimbangan antara hak dan kewajiban.

8. Doronglah diri kamu untuk menanggalkan gelar sebagai pemalu. Lakukanlah hal-hal yang selama ini kamu hindari karena dihambat oleh rasa malu . Kalau kamu selalu menolak ajakan untuk pergi kekaraoke,mulailah berkaraoke. Kalu kamu menghindari tempat fitnes atau senam mulailah mendaftarkan diri untuk bergabung. Kalau kamu selalu menjadi peserta rapat yang tidak bersuara, mulailah kemukakan pendapatmu dsb. Pada tahap awal akan terasa kaku dan dipaksakan , tapi lama-kelamaan akan terbiasa dan rasa percaya dirimu akan tumbuh.

9. Bergembiralah kalu kamu mengalami kemajuan, tapi jangan putus asa kalau kamu tidak melihat perubahan yang berarti. Tidak ada jalan pintas untuk mengatasi rasa malu, semuanya harus melalui proses yang panjang. Namun pengorbanan dan perjuangmu tidak akan sia-sia karena ketika kamu tidak lagi menjadi orang pemalu , kamu akan lebih percaya diri dan lebih bahagia.

10. Bila perasaan malu yang kamu alami terasa aneh, sulit ditelusuri dan betul-betul berada diluar kontrol kamu , sebaiknya kamu bicarakan secara terbuka dengan orang-orang yang kamu percayai. Kalau masih tidak menemukan solusinya , berkonsultasilah dengan bantuan orang lain , kamu bisa melihat persoalan dengan lebih obyektif. Hindari lari dari permasalahan dengan memakai Narkoba, selain hanya sesaat dan tidak ada gunanya serta dapat merusak diri sendiri...rasa percaya diri adalah usaha dalam diri yang timbul berkobar, meledak-ledak, guna mengukir cita dan impian hidup, semua itu dapat tercapai dengan bantuan dan tuntunan jiwa/ akal yang sehat.

Sumber : www.planetmusic.4t.com/

Lingkungan Kerja, 4 Februari 2010

Anda merasa sengsara di tempat kerja? Anda merasa berat setiap kali memulai pekan aktivitas rutin Anda pada Hari Senin. Anda merasa tak (lagi) tertantang dan tak nyaman. Atau, inilah yang Anda hadapi: bos yang galak. Apakah sejumlah rekan kerja Anda menyebalkan? Anda merasa apapun yang Anda lakukan dianggap tak pernah cukup. Jika Anda terus bertahan dalam situasi-situasi seperti itu, bisa dipastikan lama-lama Anda akan membenci pekerjaan Anda. Dan, membenci pekerjaan adalah sumber dari kesengsaraan dalam hidup.

Mengapa itu bisa terjadi? Kenali sebab-sebabnya agar Anda bisa menghindari dan mengakhiri kesengsaraan Anda.

1. Terlibat dalam obrolan atau pergaulan dengan orang-orang yang selalu menemukan kesalahan dengan perusahaan, manajemen, customer dan rekan sekerja. Jika Anda berkubang dalam kesengsaraan, terus-menerus mendengarkan cerita-cerita tentang ketidakbahagiaan dan orang-orang yang mengalami kesulitan jelas tidak akan membantu Anda keluar dari kubangan itu. Ketidakbahagiaan itu menular. Menjauhlah untuk menghindari virus tersebut.

2. Berada dalam lingkungan pekerjaan yang tidak menantang, tidak menggairahkan dan tidak-berpenghargaan. Hari demi hari, tahun ke tahun, Anda tambeng dengan pekerjaan yang sebenarnya tidak memenuhi harapan Anda. Datanglah ke konsultan karir yang ada di kampus atau lembaga konsultan. Carilah peluang kerja lain; temukan jalan untuk memberdayakan keahlian Anda secara berbeda. Ambillah tes dan konsultasi untuk mengidentifikasi pekerjaan apa yang lebih bisa menggairahkan Anda.

3. Kegagalan dalam mengambil tanggung jawab untuk mengembangkan diri Anda sendiri. Anda tidak bisa menunggu selamanya pada bos yang tidak komunikatif dalam memberi feedback berkaitan dengan peningkatan dan perkembangan (personal dan profesional) Anda. Faktanya, pada sejumlah organisasi, Anda bisa menunggu beberapa tahun untuk penghargaan atau feedback atas kinerja Anda. Mengapa menunggu orang lain? Mengapa tidak mengambil tanggung jawab demi (perkembangan) diri Anda sendiri? Tak seorang pun pernah peduli pada peningkatan dan perkembangan Anda kecuali diri Anda sendiri.

4. Bertahan bekerja di bawah bos yang buruk. Bos yang buruk, baik dia tipe orang yang tak bertanggung jawab atau pun “sekedar” orang yang berkelakuan tak menyenangkan, jarang bisa berubah tanpa adanya kejadian yang luar biasa. Hal (yang luar biasa) itu bisa saja terjadi, tapi sampai kapan Anda akan menunggu sambil terus-menerus mengeluh tentang betapa sengasaranya Anda di tempat kerja?

5. Bekerja pada perusahaan yang praktik-praktik bisnisnya tidak Anda sukai. Bekerja untuk perusahaan yang menipu konsumen? Memberi janji-janji palsu pada karyawan? Tinggalkan secepat Anda bisa.

6. Bekerja pada perusahaan yang terus-menerus merugi. Perusahaan yang baik mungkin saja sesekali mengalami kesulitan –ini masih bisa membuat Anda bertahan. Tapi, perusahaan yang secara operasional selalu mendekati kebangkrutan jelas menciutkan optimisme dan antusiasme Anda.

7. Bertahan dalam pekerjaan yang membuat Anda merasa jalan di tempat. Ada beberapa alasan mengapa Anda merasa tak beranjak. Perusahaan tempat Anda bekerja kecil dan tidak berkembang. Anda tak pernah mendapat promosi karena di situ memang minim pendidikan, pengalaman dan kesempatan-kesempatan untuk berkembang. Anda sudah bicara pada bos namun masalah tak bisa diatasi. Jika Anda cukup ambisius dan ingin berkembang, inilah saatnya untuk melangkah ke luar.

8. Anda berusaha menyumbangkan ide-ide untuk meningkatkan kualitas (lingkungan) kerja, tapi tak pernah diwujudkan. Bertahan dalam lingkungan kerja yang gagal merespon saran-saran dari karyawan tentunya membuat Anda juga mempertanyakan nilai saran Anda sendiri. Ini merupakan racun yang menggerogoti kepercayaan diri Anda. Carilah lingkungan kerja yang lebih suportif.

9. Gaji kecil. Untuk urusan yang satu ini, hanya Anda yang mengerti “hitung-hitungannya”. Tanya pada diri Anda sendiri, seberapa layak Anda dibayar? Kalau Anda merasa gaji Anda terlalu kecil untuk kerja yang telah Anda lakukan, Anda punya pilihan.

Sumber : PortalHR

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Profil

Foto saya
Jakarta, jakarta selatan, Indonesia
Remaja. Tinggal di Jakarta. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

Followers

Total Tayangan Halaman

Popular Posts