Kamis, 15 April 2010

Proyeksi diri, 16 april 2010


Yang namanya hidup pasti ingin selalu bahagia. Ya, entah didapatkan dengan cara apa? Dan ternyata mendapatkan kebahagiaan lebih simple dari yg kita bayangkan.
Ingin Tahu? Simak saja yg berikut ini

Quote:
Apa yang Anda inginkan dari kehidupan Anda? Banyak yang akan menjawab ”kebahagiaan”. Lalu bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan itu? Banyak orang telah bertaruh bahwa uang adalah sumber kebahagiaan. Namun ternyata mereka telah melupakan sesuatu. Kebahagiaan tak hanya diperoleh dengan banyaknya uang yang dikeluarkan.

Simak baik-baik 7 cara untuk merasakan kebahagiaan tersebut. Jauhkan pikiran Anda bahwa uang jawabannya. Karena ini semua tak ada hubungannya dengan uang. Bahkan apabila semua uang di dunia ini dikumpulkan. Tak akan cukup untuk membeli 7 cara tersebut.

1. Bebaskan diri Anda dari rasa benci



Berapa orang yang tidak Anda sukai di dalam hidup Anda? Mulai sekarang hilangkan rasa benci pada mereka. Maafkan semua kesalahan atau perilaku mereka yang mungkin menyakiti Anda. Coba untuk menerima kesalahan mereka dan mengerti. Memelihara rasa benci bukan hal yang baik bagi Anda. Rasa benci yang ada lebih banyak melukai diri Anda sendiri, ketimbang orang lain. Bayangkan rasa benci dan emosi akan menambah banyak kerutan di wajah Anda. Padahal semakin tua kulit akan semakin keriput. Anggap saja hal ini sebagai cara Anda untuk awet muda. Mengurangi musuh sekaligus merawat kecantikan Anda bukan?

2. Bebaskan diri Anda dari rasa khawatir



Rasa khawatir akan suatu hal, terutama masa depan itu wajar. Namun banyaklah bersyukur dan dekatkan diri Anda pada-Nya. Percayalah bahwa segala sesuatu yang Anda alami adalah rencana yang indah bagi Anda. Pengalaman pahit yang mungkin pernah Anda alami bukanlah suatu hal yang pahit dan menyakitkan. Ambil sisi baiknya bagi Anda. Pasti ada manfaat yang tersimpan rapi di balik semua pengalaman pahit itu. Banyak-banyaklah belajar dari hal-hal yang pernah Anda alami. Memang benar apa yang sering kita dengar, ’pengalaman adalah guru terbaik’.

3. Hiduplah secara sederhana



Hidup sederhana? Bukan berarti kita hidup di dalam gubuk dan makan seadanya. Namun hidup sederhana adalah menjaga keseimbangan dalam hidup. Atur kembali pendapatan dan pengeluaran Anda. Makanan yang Anda konsumsi juga wajib Anda perhatikan. Pakai saja apa yang perlu dan jangan melakukan sesuatu secara berlebihan. Misalnya: belanja berlebihan, memakai listrik berlebihan, dsb.

4. Jangan serakah dan selalu berharap lebih



Memiliki motivasi dan harapan adalah kunci meraih sukses. Namun Anda harus selalu bersyukur dengan apa yang Anda peroleh. Tetap berusaha meningkatkan usaha Anda. Ingat selalu untuk merasa cukup dan bersyukur atas apa yang Anda miliki.

5. Banyaklah memberi



Memberi adalah hal yang tidak mudah bagi kita. Apalagi memberi atas dasar peduli terhadap kondisi orang lain. Memberi bukan selalu diartikan memberikan sumbangan dalam bentuk uang. Perhatian juga merupakan salah satu pemberian berharga untuk orang lain. Coba Anda lakukan pada orang di sekitar Anda saja. Mulailah memberi dari hal yang kecil, di sekitar Anda. Sesuatu yang kecil apabila sering dilakukan akan menjadi suatu hal yang besar.

6. Selalu tersenyum



Jangan lupa tersenyum. Berikan selalu senyuman termanis Anda kepada setiap orang. Misalnya ketika Anda berolah raga pagi. Sapa dengan senyuman setiap orang yang Anda temui. Sebuah senyuman yang Anda berikan akan memberi sesuatu yang berharga bagi Anda kelak. Percaya dan lakukan mulai dari sekarang.

7. Miliki banyak teman



Memiliki banyak teman adalah anugerah. Harta yang tak pernah habis dan sangat berharga salah satunya adalah teman. Kita boleh mengatakan uang sangat berharga. Namun tanpa kehadiran teman di dalam hidup, Anda tak akan merasa lengkap.

sumber : anonims
Oracle. 15 april 2010

Untuk membangun suatu gudang data (data warehouse, atau saya singkat DW), pilihan yang tepat untuk pengaturan konfigurasi parameter dalam DBMS-nya adalah OLAP (Online Analytical Processing). Berbeda dengan OLTP (Online Transaction Processing), OLAP lebih ditujukan untuk penanganan layanan yang sifatnya hanya membaca (read only). Sedangkan dalam OLTP, perubahan atau manipulasi data lebih sering terjadi. Ini perbedaan mendasar diantara OLAP dan OLTP. Mudah-mudahan di tulisan berikutnya saya bisa berbagi informasi detil tentang OLAP dan OLTP.

Untuk basis data yang dikhususkan sebagai DW, secara struktur basis data akan berbeda dengan basis data yang diakses oleh klien melalui suatu layanan atau aplikasi. Dalam DW, struktur basis datanya jauh lebih sederhana dibandingkan basis data yang akan menangani traksaksi DML (operasi data tambah, update, dan hapus). Dalam DW, Anda akan mengenal struktur basis data skema bintang (Star Schema) maupun Snowflake Schema. Jadi hampir tidak ada normalisasi basis data dalam DW. — Hmm.. bakalan jadi “peer” buat tema tulisan berikutnya nih :)

Dua paragraf sebelumnya hanya pengantar, untuk menjustifikasi kenapa saya tertarik berbagi tentang penggunaan Column-Oriented DBMS khususnya pada DW. Dikarenakan karakteristik DBMS dengan column-oriented lebih pas diterapkan dibandingkan dengan DBMS populer yang masih menganut row-oriented.

Deskripsi

Layanan atau aplikasi yang menggunakan basis data, senantiasa menyimpan datanya dalam bentuk tabel dimensi dua yang terdiri atas kolom dan baris. Namun proses penyimpanan datanya ke media penyimpan dalam bentuk string dimensi satu. Misalkan, suatu basis data yang memiliki tabel berikut:

NIM NAMA PROGRAM SPP
1001 Ali ILKOM 300000
1002 Maya BIOLOGI 450000
1003 Budi FISIKA 500000

Untuk basis data row-oriented, data dalam tabel tersebut akan disimpan secara serial dengan pembeda antar kolom (delimited string). Semua nilai dalam baris data pertama disusun serial dari kolom paling kiri ke kanan, dilanjutkan baris kedua, ketiga, dan seterusnya.

1001,Ali,ILKOM,300000;1002,Maya,BIOLOGI,450000;1003,Budi,FISIKA,500000;

Sedangkan untuk basis data column-oriented, data disimpan serial dari atas ke bawah menurut kolom dari baris pertama ke baris terakhir, dilanjutkan kolom kedua, ketiga, dan seterusnya.

1001,1002,1003;Ali,Maya,Budi;ILKOM,BILOGI,FISIKA;350000,450000,500000;

Dengan mekanisme penyimpanan data seperti ini, berdampak pada akses ke harddisk maupun memori akan lebih efisien pada saat beban data diberikan. Kalo dirunut, ada hubungannya dengan seek time pada komponen harddisk dalam suatu komputer. Secara manfaat, dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Sistem column-oriented adalah lebih efisien jika suatu perhitungan perlu dilakukan terhadap banyak baris data namun hanya untuk sekumpulan kecil data dari seluruh kolom data. Karena pembacaan data pada sekelompok data yang lebih kecil akan jauh lebih cepat daripada membaca seluruh data.
  2. Sistem column-oriented adalah lebih efisien jika nilai yang baru dari suatu kolom disediakan untuk semua baris pada satu waktu, karena data kolom ditulis secara efisien dan menggantikan data kolom lama tanpa melibatkan kolom lainnya untuk semua baris.
  3. Sistem row-oriented akan lebih efisien jika beberapa kolom dalam sebuah baris data diminta pada waktu yang sama, dan jika ukuran baris datanya relatif kecil, dan semua baris dapat diakses dengan sebuah single disk seek.
  4. Sistem row-oriented akan lebih efisien saat menuliskan sebuah baris data baru. Jika semua data kolom disediakan pada saat yang sama, dan semua baris dapat diakses dengan sebuah single disk seek.

(sumber: Column-oriented DBMS – Wikipedia.org)

Dengan karakteristik ini, sistem column-oriented lebih sesuai dengan struktur basis data star schema dalam DW. Transaksi dalam DW lebih banyak berupa transaksi baca dan sangat sedikit transaksi tulis. Umumnya basis data OLAP berupa hasil statistik data, dengan sumber data yang diperoleh dengan mengintegrasikannya dengan basis data OLTP yang melayani banyak transaksi tulis dari aplikasi atau layanan yang terhubung.

Data warehouse, OLTP dan BI

Jika Anda berminat membangun suatu data warehouse untuk melayani kebutuhan statistik atau analisa data, maka pilihan jenis basis data yang cocok adalah basis data column-oriented. Bagaimana menurut Anda?


Oracle, 15 april 2010
Peristiwa ini terjadi saat saya hendak mengakses database ORACLE yang saya tempatkan di Qosmio dengan OS Windows XP. Pada hari-hari sebelumnya tidak ada masalah (menurut staf sih), tapi begitu saya coba akses lagi dua hari yang lalu muncul kesalahan dengan informasi sbb:
ORA-01033 oracle in initialization or shutdown in progress

Nah lho, koq? Saya coba lakukan restart service database ORACLE mulai listener ama instance-nya. Begitu coba diakses secara lokal dengan sqlplus, kesalahan yang sama masih muncul. Waduh ada apa lagi nih. Terpaksa diselesaikan sendiri, karena staf yang biasa nangani ternyata dah resign. Ada banyak referensi, namun bila yang kalian alami adalah kesalahan dengan kode ORA-16038,ORA-19809, ORA-00312 saat menjalankan perintah startup maka kasus kita sama dan saya temukan cara mengatasinya. Pastinya setelah bertanya sana sini ama om Google, saya menemukan situs ini:

Database Startup fails with error ORA-16038,ORA-19809, ORA-00312

Kalo saya sarikan dari situs diatas dan digabung ama referensi lainnya, bisa seperti ini:

Mulai dengan melakukan start database ORACLE secara manual. Kita gak perlu mematikannya lewat service yang ada di Windows. Semuanya bisa dilakukan lewat konsol command prompt dengan perintah sqlplus. Berikut langkah-langkahnya:

> sqlplus /nolog
SQL> connect / as sysdba
Connected
SQL> shutdown abort
Instance ORACLE stopped.
SQL> startup nomount
Instance ORACLE started.
SQL> alter database mount;
SQL> alter database open;

Ketika kita gunakan perintah alter database open, bila pada layar monitor muncul kesalahan kayak gini:

ORA-16038: log 3 sequence# 572 cannot be archived
ORA-19809: limit exceeded for recovery files
ORA-00312: online log 3 thread 1: ‘/oradata2/data1/dbase/redo03.log’

Bisa juga muncul kesalahan dengan kode ORA-16014, ORA-00312.

Yang kita lakukan cukup berusaha menaikkan ukuran media recovery database karena pada umumnya kesalahan ini terjadi karena ukuran parameter archive log tidak cukup (alias wadahnya ndak moat). Saya cuma pake solusi pertama dari situs referensi diatas dimana kita butuh kapasitas HD yang cukup besar (di Qosmio saya set 10GB. Ini langkah-langkah yang saya lakukan:

SQL> show parameter background_dump_dest

SQL> archive log list

ini buat ngecek lokasi archive-nya

Database log mode Archive Mode
Automatic archival Enabled
Archive destination USE_DB_RECOVERY_FILE_DEST
Oldest online log sequence 572
Next log sequence to archive 572
Current log sequence 580

Maka lokasinya ada di DB_RECOVERY_FILE_DEST. Kalo mau tahu lokasi pastinya di komputer kita, gunakan aja perintah:

SQL> show parameter db_recover

NAME TYPE VALUE
——————————————————————
db_recovery_file_dest string /oradata2/flash_recovery_area
db_recovery_file_dest_size big integer 2G

Maka kita naikkan ukuran file recovery-nya jadi misal 10GB.

SQL> alter system set db_recovery_file_dest_size=20G;
System altered.
Dilanjutkan dengan mencoba membuka database-nya dengan perintah:
SQL> alter database open;
Database altered.
Nah, mustinya jika dah kayak gini database ORACLE kita dah normal. Kita coba cek pakai perintah sqlplus.
———————————————————–
C:\oracle\product\10.2.0\client_2\BIN>sqlplus xxxxx@orclb
SQL*Plus: Release 10.2.0.1.0 – Production on Thu Aug 28 21:11:42 2008

Copyright (c) 1982, 2005, Oracle. All rights reserved.

Enter password:

Connected to:
Oracle Database 10g Enterprise Edition Release 10.2.0.1.0 – Production
With the Partitioning, OLAP and Data Mining options

SQL>

———————————————————–
Wow, masalah terpecahkan. Saya jadi bisa akses databasenya lagi.

Tips, 5 maret 2010
Koleksi bukumu sudah terlalu banyak? Disimpan dimana sekarang? Di dalam kotak kardus? Aduh, jangan deh. Hindari menyimpan buku-buku terlalu lama di dalam kotak kardus.

Banyak kotak kardus mengandung asam (acid). Asam dari kotak kardus itu bisa pindah ke buku. Akibatnya, buku kita bisa berubah warna jadi kekuning-kuningan. Sayang kan? Lebih baik, siapkan rak buku yang ukurannya cukup untuk menyimpan koleksi buku-buku kita.

Agar terbebas dari debu, kotoran, dan musuh-musuh buku lainnya, banyak yang menyarankan agar rak buku tertutup. Supaya tetap gampang dilihat, sebaiknya pintu penutupnya terbuat dari kaca. Cuma, buku-buku itu jangan sampai terkurung rapat tanpa sirkulasi udara. Buku-buku kita akan mudah lumutan jika disimpan tertutup tanpa sirkulasi udara.

Kalau rak buku itu terbuat dari kayu, pastikan bahwa rak itu cukup kokoh agar cukup tahan menanggung bobot buku-buku yang berat untuk jangka waktu yang lama. Dan pastikan juga bahwa kayunya diberi lapisan. Kayu yang tidak berlapis bisa mengeluarkan uap asam yang membahayakan.

Kita bisa memilih desain rak buku model apapun. Tapi perhatikan satu hal: level paling bawah rak buku juga harus berjarak beberapa senti meter di atas lantai agar terhindar dari genangan air kalau terjadi banjir kecil.

Rak buku sebaiknya tidak langsung menempel ke dinding yang bersebelahan dengan bagian luar rumah. Kasih jarak beberapa senti meter antara rak dengan dinding agar tidak terganggu oleh suhu dan kelembaban ruangan luar yang bisa berubah-ubah dengan cepat.

Letakkan rak buku di tempat yang terhindar dari sorotan langsung sinar matahari, atau cahaya lampu lainnya. Terutama cahaya yang mengandung ultra violet (UV). Buku akan cepat rusak kalau terlalu sering terkena UV: warna buku bisa jadi pudar. Buku lebih menyukai cahaya yang redup, dan bahkan gelap.

Ruang tempat menyimpan buku juga sebaiknya tidak terlalu lembab dan tidak terlalu panas. Suhu dan kelembaban yang terlalu tinggi bisa memunculkan reaksi asam yang akan membuat kertas menjadi busuk. Kelembaban di bawah 40% bisa membuat kertas menjadi kering dan rapuh. Sedangkan kelembaban di atas 60% bisa membuat kertas menjadi lembek dan menimbulkan pembusukan asam.

Suhu sekitar 68 derajat F dan kelembaban sekitar 50% sering dianggap lingkungan yang ideal buat buku. Yang tak kalah penting, hindari suhu dan kelembaban yang naik turun cukup tinggi (fluktuatif), yang juga bisa menjadi penyebab kerusakan buku. Itu sebabnya, seringkali disarankan agar buku disimpan dalam ruangan ber-AC agar bisa mengendalikan suhu dan kelembabannya.

Rawatlah ruang tempat penyimpanan buku dengan baik. Sebaiknya jauhkan buku dari makanan. Pertimbangkanlah juga untuk menjauhkan tanaman dari rak buku. Ingat, buku mengandung zat organik yang menarik serangga dan binatang pengerat. Akan repot urusannya kalau -selain mampir ke makanan atau tanaman- serangga-serangga itu juga ikut menyantap kerta-kertas buku kita.

Letakan buku di rak dalam posisi berdiri. Buku memang dirancang untuk diletakan
dalam posisi berdiri. Jangan pernah meletakan buku dengan posisi punggungnya menghadap atas. Dengan posisi begitu, tekanan gravitasi akan membuat kerapatan jilid buku menjadi kendor; ujung-ujungnya, kertas-kertas buku bisa lepas dari jilidnya.

Salah satu kebiasaan buruk yang sering kita lakukan adalah menumpuk buku di atas buku-buku lain. Kelihatannya praktis dan baik-baik saja. Tapi, sebetulnya, kebiasaan itu bisa merusak buku kita. Beban buku yang berada di atas akan menekan buku di bawahnya sehingga jilid buku mudah lepas.

Selain ditata berdasarkan topiknya, koleksi buku kita juga sebaiknya ditata berdasarkan ukurannya. Kelompokan buku-buku kita berdasarkan tingginya. Jika ada buku pendek diapit oleh buku yang lebih tinggi, maka buku-buku yang lebih tinggi itu akan cepat rusak. Terlebih kalau deretan buku itu cukup padat dan ketat, buku yang lebih tinggi akan bengkok-bengkok punggungnya.

Kalau jumlah koleksi buku kita belum bisa memadati rak buku, gunakan pengapit buku (bookend). Buku yang dijejer terlalu longgar di rak buku, akan mudah roboh dan rusak. Pilihlah bookend yang tipis supaya bisa menyelip dengan mudah di bawah buku.

Sering-seringlah membersihkan buku dan rak buku. Kemoceng dan penyedot debu bisa dipakai. Pakailah kain yang bersih, kering dan halus ketika buku dibersihkan. Hati-hati, cermati konstruksi buku kita. Jangan sampai niat kita untuk membersih buku malah membuatnya menjadi rusak.

Koleksi buku kita adalah harta karun kita. Jadi, memang, harus dirawat supaya tahan lama.

Sumber: KutuBuku.com

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Profil

Foto saya
Jakarta, jakarta selatan, Indonesia
Remaja. Tinggal di Jakarta. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

Followers

Total Tayangan Halaman

Popular Posts