Senin, 10 Mei 2010

Curahan Hati , 11 mei 2010
Ayah tersayang,
Hari ini seorang teman bertanya, “Pernahkah kamu menyesali keputusanmu untuk pergi?”
Saya terdiam, dan ingatan tentangmu kembali berhamburan. Tentang kalian. Tentang kita.


Ayah tersayang,
Meninggalkan kalian adalah hal tersulit yang pernah saya lakukan. Dua tahun nyaris berlalu dan air mata ini belum juga habis. Namun jawaban atas pertanyaan itu adalah tidak; saya tidak menyesal.

Ayah tersayang,

Maafkan saya atas segala luka yang saya timbulkan. Maafkan saya karena tidak sanggup memenuhi janji untuk terus bersama sampai Tuhan memanggil salah satu dari kita. Maafkan saya karena harus menjadi orang pertama yang pergi, dan perpisahan itu bukan disebabkan oleh maut.

Maafkan saya karena tidak mampu memenuhi harapan-harapanmu. Maafkan saya karena telah mengecewakanmu begitu rupa. Maafkan saya atas segala air mata, kesedihan, dan rasa sakit yang timbul karena saya tidak bisa lagi menjadi seseorang yang dibanggakan.

Namun Ayah, saya tidak menyesal.

Dua setengah tahun ini adalah tahun paling menakjubkan dalam hidup saya. Untuk pertama kalinya saya bisa mengambil keputusan tanpa bertanya kepada siapa pun. Untuk pertama kalinya saya bisa melakukan apa yang saya kehendaki tanpa menunggu persetujuan orang lain. Untuk pertama kalinya saya bisa pergi ke mana pun saya suka tanpa khawatir akan pendapat orang. Untuk pertama kalinya saya bisa bergaul dengan siapa saja tanpa memikirkan perbedaan yang harus dijembatani.

Untuk pertama kalinya saya benar-benar tahu apa itu bahagia.

Dan Ayah, saya jatuh cinta.

Jatuh cinta ternyata perasaan yang luar biasa. Perasaan yang membuat seseorang rela mendaki gunung demi terjun bebas dari bibir jurang, remuk-redam babak-belur, lalu berjuang mendaki lagi hanya untuk mengulangi hal yang sama setibanya di atas.

Saya jatuh cinta kepada hidup.

Untuk pertama kalinya pula, saya benar-benar bersyukur. Hati saya bernyanyi dengan sendirinya. Tanpa ia perlu disuruh. Tanpa perlu diingatkan untuk berterimakasih.

Ayah tersayang,

Hidup memang tidak mudah. Dan lebih dari sekali saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi seandainya saya tidak pernah memilih untuk pergi. Apa yang terjadi seandainya kita masih terus bersama.

Hidup barangkali akan jauh lebih mudah. Rasa aman tersedia duapuluhempat jam dikali tujuh hari. Kita akan duduk di meja yang sama setiap hari, di ruangan yang sama. Tapi saya akan membenci kalian. Saya akan membenci diri saya sendiri—seperti saya membencinya sedemikian rupa sebelum akhirnya saya memutuskan untuk pergi.

Hidup memang tidak mudah, dan berkali-kali saya membayangkan apa rasanya kembali berada dalam perlindunganmu, naungan kasihmu, belaian tanganmu. Namun kini saya belajar percaya. Sesuatu yang dulu tidak pernah bisa saya lakukan. Saya belajar mempercayai diri sendiri. Saya belajar mengandalkannya. Saya belajar menjadi jujur pada perasaan dan kebutuhan saya. Dan saya belajar mencintainya apa adanya. Ternyata, mencintai diri sendiri itu tidaklah buruk.

Ayah tersayang,

Di sini saya belajar
Bahwa setiap detik dan hirupan nafas adalah keajaiban.
Bahwa hidup bukanlah sesuatu yang bisa didikte berdasarkan buku panduan.
Bahwa cinta bukanlah sekumpulan teori yang menjamin hasil sama bagi mereka yang mengalaminya.

Bahwa perbedaan ada bukan untuk dihilangkan atau dibenci, melainkan dihargai dan diterima apa adanya—karena setiap manusia sama berharganya.

Dan bahwa Tuhan tidak seperti yang kita perbincangkan selama ini.

Saya belajar mengenal-Nya dengan cara yang sama sekali berbeda, namun kini Ia terasa jauh lebih nyata. Sangat dekat … dan ada.

Ayah tersayang,

Surat ini adalah apa yang tidak berani saya katakan selama dua setengah tahun terakhir, karena pertemuan selalu membuat lidah saya kelu dan bibir saya terkunci. Maafkan saya karena hanya bisa menyampaikannya dengan cara ini. Mudah-mudahan Ayah tidak keberatan.

Ayah tersayang,

Saya baik-baik saja di sini. Saya bahagia.

Semoga itu cukup. :-)

sumber gambar : saungwarga0409.wordpress.com
Proyeksi Diri, 11 mei 2010
Hari ini, seperti hari-hari lain yang belakangan sering saya habiskan di pusat Jakarta, saya menaiki jembatan penyeberangan untuk mencapai kantor baru saya di bilangan Mampang.

Hari ini, yang duduk di sudut jembatan itu adalah seorang ibu muda bersama bayi yang tertidur lelap tepat di sampingnya. Bayi yang usianya takkan lebih dari beberapa bulan. Tangan mungilnya masih tersembunyi dalam sarung putih. Pantatnya masih terbungkus popok. Bayi yang terlalu kecil untuk menghirup udara kehitaman Jakarta dan tersengat terik matahari.

Dalam ketergesaan, saya hanya melirik singkat kepada mereka dan terus berlalu. Namun pikiran saya memutar ulang pemandangan di sudut jembatan yang sama, yang saya temui sebelumnya.

Beberapa hari lalu, sudut itu diisi seorang ibu gemuk dengan rambut dicepol. Bocah di sampingnya barangkali berusia satu tahun. Ketika saya melintasi jembatan di siang hari, sang bocah sedang lelap tertidur. Ketika saya kembali sore harinya, bocah tersebut sedang bermain sambil tertawa-tawa. Sang ibu menggoda anaknya sambil tersenyum lebar. Tak urung saya ikut tersenyum menyaksikan pemandangan yang cuma sekilas itu. Mendadak, perjalanan pulang selama dua jam terasa lebih ringan.

Sudut jembatan itu juga pernah ditempati seorang kakek yang menggenggam wadah plastik bekas air mineral. Sorot matanya kosong, dan seperti kebanyakan orang yang melintasi jembatan itu dengan langkah-langkah cepat, saya pun berlalu begitu saja.

Hari ini, ketika pikiran saya sedang berpacu dengan jemari untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, sebuah kalimat muncul di layar komputer. Saya tidak kenal penulisnya. Kalimat tersebut diteruskan oleh seorang kawan dalam jaringan pertemanan yang saya ikuti.

“They say go for your dreams, don't compromise for anything else. How do you know which one is the "dream" & which one is "anything else"?”

Saya terdiam. Lama.



Mimpi-mimpi.

Saya selalu tahu apa yang saya inginkan. Ajukan pertanyaan itu kepada saya dan saya akan menjawabnya dengan sebuah daftar lengkap.

Semua orang bisa bermimpi. Mimpi itu tidak bayar, maka gantungkan cita-citamu setinggi langit. Bahkan anak Sekolah Dasar yang paling bodoh tahu itu. Namun apa yang saya lihat di sudut jembatan beberapa hari terakhir telah memberitahu saya, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mengejar mimpi.

Kakek yang menggenggam wadah plastik bekas air mineral mungkin cuma bermimpi bisa tidur nyenyak dengan perut kenyang malam ini.

Wanita gemuk dengan bocah berwajah sumringah itu barangkali bermimpi bisa menyekolahkan anaknya, setidaknya sampai lulus SMU.

Beberapa jam sebelum menuliskan entri ini, saya melintasi jembatan yang sama untuk menaiki bus merah-kuning yang akan mengantarkan saya pulang ke rumah—tempat yang nyaman di mana saya bisa beristirahat di kamar yang sejuk usai membersihkan tubuh dengan air hangat.

Ibu muda dan bayinya masih ada di sana. Mereka tertidur pulas di atas selembar kardus. Saya menatap mereka dan bertanya dalam hati, adakah perempuan ini punya mimpi. Barangkali mimpinya sederhana saja: bisa terlelap di ranjang yang hangat dan punya tempat tinggal yang layak agar esok si mungil tak perlu menghirup udara kotor dan tersengat matahari.

Semua orang bisa bermimpi. Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mengejarnya.



Hari ini, saya ingin berterimakasih pada seseorang yang tak saya kenal namanya. Atas sebuah pertanyaan yang mengusik hati dan mengingatkan saya akan sesuatu yang sudah lama saya lupakan.

Mimpi-mimpi saya. Saya sudah hidup di dalamnya.

Dan untuk itu, sepatutnya hari ini ditutup dengan ucapan syukur.
Sekilas Info, 11 mei 2010

Definisi Bandiwith:

  • Bandwith adalah besaran lalu lintas data yang diperbolehkan melalui website anda ke seluruh internet. Besaran bandwidth yang bisa disediakan perusahaan hosting ditentukan oleh koneksi jaringan mereka, baik yang melalui internal data center mereka maupun ke eksternal yaitu internet publik.
  • Bandwidth besaran transfer data yang diperbolehkan dalam suatu paket hosting. Misalnya anda memiliki halaman web sebesar 48KB, maka setiap pengunjung halaman web anda yang membuka halaman tersebut akan mengunduh/download informasi/data sebesar 48 KB ke komputer mereka. Jika ada 100 pengunjung ke halaman tersebut maka telah terjadi transfer data sebesar 4800 KB dari server dimana file anda berada ke komputer pengunjung. Jadi Bandwidth adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan besaran data yang telah ditransfer keluar dari kuota space hosting anda.

Mau tau kenapa jaringan internet lemod ??

  • Karena besar bandwidth yang disewa dengan jumlah terminal yang menggunakannya berada di bawah standar kenyamanan. Misal bandwidth yang anda sewa 256kbps dan terminal yang lagi konek ke internet 50, maka rata-rata (jika memang rata) akan mendapat 256/50 = 5.12 kbps. Ini berada dalam level ketidaknyamanan berinternet (
    10kbps),>bandwidth saja. Saran cara mengatasinya : tentu dengan menaikkan besar bandwidth yg disewa. Sejumlah provider untuk kalangan corporate menawarkan bandwidth mulai dari 64kbps, 128kbps, 256kbps, 512kbps, 1Mbps, dan seterusnya. Tawaran besaran bandwidth ini juga diiringi dengan tawaran rasio-nya seperti : 1:1 (clear), 1:4, 1:8, 1:16 dan seterusnya. Akhirnya anda juga akan ditawari dengan sejumlah cara (media) koneksi jika memang alternatif lain dimiliki oleh provider tersebut, katakanlah apakah melalui: wireless, kabel atau fo.
  • Karena sejumlah terminal/user menggunakan bandwidth melebihi jatah rata2 yang semestinya, sehingga sebagian user kehilangan jatah nyamannya. Misal bandwidth yang disewa 256kbps dan terminal yang lagi menggunakan hanya 20, berarti rata2 semestinya mendapat 256kbps/20 = 12.8kbps, dan ini berada dalam zona kenyamanan (>10kbps). Tetapi ternyata ada beberapa user yang aktivitasnya sangat mnyedot bandwidth, misal aktivitas download, upload dan turunannya yg semacam itu, maka terganggulah kenyamanan teman2 lain sesama komunitas.Saran cara mengatasinya : Setiap user diberitahu agar mau menahan nafsu downloadnya atau gunakan bandwidth/user/service management, yaitu semacam aplikasi yg diletakkan di server yg dapat mengontrol bandwidth, dan service yg digunakan oleh setiap user/client.
  • Bandwidth yang disewa cukup besar (misal 384kbps) tetapi oleh karena tidak clear (1 : 1) maka bandwidth tersebut berbagi pakai dengan tetangga sebelah. Misal jika anda menyewa bandwidth 1:4, ini artinya ada 3 tetangga lain di luar corporate anda yg juga menggunakan jatah tersebut. Layanan Spedol yang ditawarkan PT. *elkom kabarnya ( dari hasil ngobrol dgn salah seorang petugas lapangan) ternyata memiliki ratio 1:8. Beberapa provider internet [swasta] umumnya secara terang2 an menyatakan pilihan (menu) ratio bandwidth yang diperdagangkannya. Saran cara mengatasinya : Sewa-lah bandwidth yg clear (1:1), atau jika tidak mampu berdoalah agar tetangga anda di sebelah (untuk 1:8 berarti anda memiliki 7 tetangga) tidak menggunakan internet seheboh (serakus) para user di corporate anda.
  • Karena traffik internet secara keseluruhan (situasi di tengah perjalanannya) memang lagi padat. Internet adalah interkoneksi berbagai jaringan melalui suatu device utama yg disebut dengan router. Perjalanan data menuju tujuannya akan ditransfer melalui satu router ke router lain. Jika router2 tersebut gagal menentukan jalur terbaik bagi lintasan data anda, maka bisa saja data tersebut berputar dari satu lokasi ke lokasi lain sebelum [benar-benar] tiba ke tujuannya.

    Saran cara mengatasinya
    : Biasakan baca bismillah setiap di awal bekerja, Artinya berdoalah agar setiap data milik anda akan melewati jalur yg lurus dan benar, dan diridhai-NYA.
  • Karena server yg sedang anda akses dalam kondisi sangat sibuk dalam melayani client lain yg juga turut mengakses. Misal anda lagi mengakses server *ahoo dan pada saat yg sama sejumlah besar user lain juga mengakses server *ahoo tersebut sehingga jadinya anda mendapat waktu antrian yg cukup lama.Saran cara mengatasinya : Jangan ngotot utk mengakses server yg lagi sibuk. Gitu aja kok repot. Tapi biasanya untuk server yg berlevel profesional pasti kinerja dari server tersebut selalu di-upgrade oleh pengelolanya.
  • Karena komputer yg anda gunakan terjangkiti penyakit malicious program (virus, trojan dan sejenisnya) yg mampu me-lemotkan akses anda. Sejumlah manusia2 (programmer) berbakat telah memproduksi program yang sifatnya dapat melemahkan bahkan merusak sistem. Katakanlah mereka adalah manusia2 hebat yg beraliran hitam dan kita2 adalah korban kehebatan sekaligus kehitaman mereka.Saran cara mengatasinya : Cara paling ampuh agar komputer anda tak terjangkiti ”virus” dari internet adalah dengan menjauhkan komputer anda dari internet itu sendiri. Ini saran serius lho, sebab saran ini direkomendasi oleh William Stalling sendiri sebagai salah satu ahli yg buku2 IT-nya banyak dipakai dimana2. Saran lain anda diharap berhati2 dalam memilih server yg dikunjungi, karena beberapa situs seringkali memasang perangkap untuk pengunjungnya. Dan terakhir, pasang juga program anti virus yg anda percayai. Dan, pergunakanlah Software Original.
  • Karena provider jasa internet belum paham untuk bermain jujur. Mereka ibaratnya menggunakan timbangan palsu, di alat timbangannya 1 kilogram padahal aslinya 800 gram. Dalam hal ini kita sendiri sebagai user juga kesulitan untuk membuktikannya. Tau kenapa ? Karena sampai saat ini tidak ada alat pengukur bandwidth yang standar atau yg disetujui bersama.Saran cara mengatasinya : Jika anda (corporate anda) profesional maka buatlah MoU yg detail (berpihak ke anda) sebelum deal transaksi benar2 terjadi. Atau dengarkan (koleksi) keluhan2 pelanggan sebelumnya terhadap provider tersebut. Tetapi biasanya, semakin jujur sang provider maka semakin mahal harga kestabilan bandwidth yg ditawarkannya. Kejujuran di jaman ini memang mahal.
  • Karena ukuran kenyamanan berinternet anda di atas rata2. Dalam hal ini kenyamanan bisa berarti waktu transfer dan bisa juga ditambah dengan kstabilan koneksi.

    Saran cara mengatasinya
    : Kalo anda membutuhkan koneksi broadband yakinkan bahwa anda memang benar2 membutuhkannya (menurut FCC broadband adalah bandwidth 200kbps ke atas, tentu saja ukuran ini untuk per satu koneksi, bukan keroyokan). Koneksi kualitas broadband terutama dibutuhkan untuk layanan data streaming semacam aplikasi video conference. Apakah anda membutuhkan itu ? Jika tidak, fokuskan aja pada kstabilan koneksi anda.

Sumber : wikipedia dan kaskus
Linux, 11 mei 2010

Beberapa waktu lalu saya kedatangan server baru HP Proliant ML370 G5. Dan bos saya menyuruh saya untuk menginstall Linux dalam hal ini Red Hat Enterprise Linux 5 Server (RHEL5) dan karena Server HP tipe ini punya Dual ethernet (NIC) maka lantas saja bos saya menyuruh saya untuk teaming NIC server tersebut.

Teaming/Bonding NIC?

Teaming NIC di kenal pada Windows Platform dengan menggunakan tools tapi di Linux istilah ini dikenal dengan Bonding NIC yang tujuannya adalah sama yakni methode menggabungkan multiple ethernet pada 1 (satu) IP (internet protocol) atau single interface untuk tujuan load balancing atau active backup (redundant).

Configuring

Pertama saya masuk dalam direktori /etc/sysconfig/network-scripts

[root@nameserver sysconfig]# cd /etc/sysconfig/network-scripts

Dalam direktori ini saya akan mulai konfigurasi ethernetnya menggunakan command vi, karena ethernetnya ada dua maka saya buat eth0 dan eth1.

[root@nameserver network-scripts]# vi ifcfg-eth0

Kemudian masukkan konfigurasi seperti dibawah ini setelah menekan insert;

DEVICE=eth0
ONBOOT=yes
MASTER=bond0
SLAVE=yes
USERCTL=no
PERDNS=no
TYPE=Ethernet
BOOTPROTO=no

Setelah selesai tekan escape kemudian :wq untuk menyimpan.

Kemudian masih dalam direktori yang sama saya buat lagi untuk ethernet yang kedua (eth1) dengan menggunakan command vi juga

[root@nameserver network-scripts]# vi ifcfg-eth1

Kemudian masukkan konfigurasi seperti dibawah ini setelah menekan insert;

DEVICE=eth1
ONBOOT=yes
MASTER=bond0
SLAVE=yes
USERCTL=no
PERDNS=no
TYPE=Ethernet
BOOTPROTO=no

Setelah selesai tekan escape kemudian :wq untuk menyimpan.

Masih dalam direktory yang sama juga, kemudian saya buat file konfigurasi baru (bond0) dengan menggunakan command vi;

[root@nameserver network-scripts]# vi ifcfg-bond0

Kemudian masukkan konfigurasi seperti dibawah ini setelah menekan insert;

DEVICE=bond0
BOOTPROTO=none
ONBOOT=yes
NETWORK=192.168.1.0
NETMASK=255.255.255.0
IPADDR=192.168.1.2
USERCTL=no
GATEWAY=192.168.1.3
TYPE=Ethernet
IPV6INIT=no
PEERDNS=no

Setelah selesai tekan escape kemudian :wq untuk menyimpan.

Kemudian saya pindah ke direktori /etc untuk memberikan alias dari konfigurasi bonding yang saya buat; dalam hal ini saya edit configurasi file modprobe.conf;

[root@nameserver ~]#vi /etc/modprobe.conf

Kemudian masukkan konfigurasi seperti dibawah ini setelah menekan insert;

alias bond0 bonding
options bond0 miimon=100 mode=active-backup
alias eth0 bnx2
alias eth1 bnx2
alias scsi_hostadapter cciss
alias scsi_hostadapter1 ata_piix

Setelah selesai tekan escape kemudian :wq untuk menyimpan.

Finalizing

Kemudian restart service networknya atau restart OS;

[root@nameserver ~]# service network restart

Setelah itu kita bisa check hasil configurasi tadi dengan command ifconfig

[root@nameserver ~]# ifconfig

Dan terlihatlah hasilnya;

bond0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:1E:0B:D0:51:E0
inet addr:192.168.1.2 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::21e:bff:fed0:51e0/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MASTER MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:866801206 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:1277514933 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:1909278714 (1.7 GiB) TX bytes:1027430962 (979.8 MiB)

eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:1E:0B:D0:51:E0
inet6 addr: fe80::21e:bff:fed0:51e0/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING SLAVE MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:860479510 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:1277514853 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:1116089563 (1.0 GiB) TX bytes:1027418498 (979.8 MiB)
Interrupt:16 Memory:f8000000-f8012100

eth1 Link encap:Ethernet HWaddr 00:1E:0B:D0:51:E0
inet6 addr: fe80::21e:bff:fed0:51e0/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING SLAVE MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:6321696 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:80 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:793189151 (756.4 MiB) TX bytes:12464 (12.1 KiB)
Interrupt:17 Memory:fa000000-fa012100

Langkah terakhir tinggal saya ping ke network sambil cabut salah satu cable CAT 5 yang terhubung ke RJ45 yang ada di salah satu NIC tersebut.. Dan hasilnya ping masih berjalan.. reply..



BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Profil

Foto saya
Jakarta, jakarta selatan, Indonesia
Remaja. Tinggal di Jakarta. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

Followers

Total Tayangan Halaman

Popular Posts