Minggu, 14 Februari 2010

Celoteh, 3 Februari 2010

Di manakah cinta?

Apabila cinta bermain akrobat di belakangku…

Bila cinta bersembunyi di balik selimut palsu

Bila wajahnya pun bersembunyi di balik topeng

Sehingga belaian hanyalah sebuah bayangan semu

Di manakah cinta? Bila bibir seperti sayat belati…

Bila mata seperti api menjalar..

Bila langkah menjadi terseret-seret Sehingga terhempas debu dan angin kencang

Di manakah cinta?

Bila cinta memuntahkan kata-katanya tepat di depan bibir…

Bila cinta memaki aku dipinggir ketidaktahuanku…

Menusuk jantungku dengan sakratisnya…

Sehingga jantung ini merintih sibuk mengais-ngais darah…

Di manakah cinta? Bila kemunafikan dibalik segalanya…

Bila kebohongan bermain dengan bebasnya…

Bila kepalsuan menjadi sahabatnya…

Sehingga merobohkan setiap sudut hati…

Di manakah cinta? Bila semuanya menjadi salah…

Bila tangisan menggema dalam setiap langkah…

Bila jeritan hati diacuhkan..

Sehingga semua terkalahkan oleh kepalsuan semata…

Di manakah cinta?

Apabila sang cinta menjilat sendiri kata-katanya…

Kemudian dimuntahkannya kata-kata itu tepat di wajahku…

Meninggalkan jejak kotor di sela-sela tangisku…

Sukses dia mempora-porandai aku yang haus akan kasih sayangnya…

Lalu…

Setelah semua itu terjadi…

Aku masih bertanya-tanya…

Di manakah cinta?

Bila kejujuran digusur oleh kebohongan…

Bila senyuman diganti oleh tangisan…

Dan bila pertanyaan dibunuh oleh pernyataan…

Di manakah cinta?

by A g t

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Profil

Foto saya
Jakarta, jakarta selatan, Indonesia
Remaja. Tinggal di Jakarta. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

Followers

Total Tayangan Halaman

Popular Posts