Rabu, 05 Januari 2011


Rinai mengakhiri penghujung tahun

Dalam diam diri menghitung-hitung perjalanan selama ini

Adakah kealpaan semakin alpa

Atau nista semakin meraja

Mudah-mudahan tidak… semoga !!

Hidup adalah sebuah perjalanan, tempat persinggahan sementara menuju rumah abadi. Ibarat kita ingin melakukan sebuah perjalanan yang panjang. Hidup di dunia ini adalah tempat mempersiapkan segala kebutuhan-kebutuhan yang akan kita perlukan di perjalanan nanti. Bayangkan jika kita tidak mempersiapkan apapun apakah yakin perjalanan kita itu akan lancar tanpa hambatan??? Atau malah menemui berbagai rintangan yang itu tak akan kita ketahui. Namun sebaliknya jika kita sudah mempersiapkan segala bekal itu, InsyaAllah semuanya akan berjalan seperti yang kita inginkan…!! Lalu sejauh mana persiapan sahabat??? Sudah siapkah ketika kereta terakhir itu menjemput?? Wallahualambishowab juanita pun tak tahu, apakah juanita sudah siap atau tidak. Padahal kereta itu mungkin akan tiba-tiba menjemput kita.

Tak terasa Tahun baru Hijriah sudah berjalan perlahan tapi pasti, dan Tahun Baru Masehi pun sudah kita temui. Memang sangat tak terasa, begitu saja kesempatan untuk mempersiapkan bekal di dunia ini berkurang 1 tahun. Yang kecil menjadi remaja, yang remaja menjadi dewasa, yang dewasa menjadi tua. Dan banyak di antara kita yang telah mendahului menjumpai Sang Pemilik Arsy.

Begitupun juanita, sebagai salah satu hamba Allah yang diberi kesempatan untuk hidup hingga saat ini. Di umur 22 tahun ini, harusnya sudah cukup menjadikan diri lebih matang, lebih pintar untuk melihat perjalanan yang singkat. 22 tahun bukanlah waktu yang pendek untuk menjadi sebuah pembelajaran. Namun, begitulah manusia, gudangnya salah dan khilaf. Semoga kesempatan yang tersisa nanti bisa menjadi media perbaikan diri.

Sebagai manusia yang diberikan fikiran dan hati harusnya banyak hikmah dan pelajaran yang didapatkan selama 1 tahun ini. Karena tidak mungkin semua kejadian itu terjadi tanpa ada kehendak Allah disana. Berawal dari sebuah mimpi dan keyakinan, apapun akan bisa kita capai, asal Allah meridhoi. Yupp!! Juanita percaya itu, Karena juanita telah merasakannya sendiri.

Diam-diam juanita bermimpi ingin mempunyai usaha IT sendiri. Setelah diutarakan dengan teman-teman yang lain, mereka selalu bilang “selesaikanlah kuliahmu, jangan terlalu banyak bermimpi, cukuplah habis kuliah jadi PNS”. Kalo boleh “ngudek-ngudek” isi kepala mereka, juanita pengen udek-udek -.-‘ Tapi, Allah membantu untuk membuktikannya, ada-ada saja jalan yang terbuka ^^ mulai dari dipertemukannya dengan orang-orang hebat, hingga kesempatan mendapatkan dana hibah dari Kopertis Wilayah II untuk membiayai kuliah, aku bersyukur, ini bukan hanya mimpi anak kuliahan, tapi ini adalah buah mimpi akan tekad dan keyakinan. Walau belum jelas juanita yakin usaha ini adalah berkah. waktu sudah berlalu 1 tahun lebih, InsyaAllah. Yang perlu diperbaiki hanyalah keseriusan dan kedisiplinan yang selama ini agak kurang. Namun juanita tidak akan melupakan mimpi untuk menjadi seorang guru ^^ karena ini adalah panggilan hati yang tak akan juanita tinggalkan. Bukankah keren ya guru yang jadi pengusaha?? Amin… hehehe..

Sebenarnya banyak hal yang masih ingin diceritakan, tapi kepanjangan kali ya??? Kalo engga, ya lanjuuut!! Ternyata bukan hal yang seneng-seneng aja yang juanita dapatkan ditahun ini

Ada juga kejadian-kejadian yang membuat hati miris jadinya. Juanita ternyata terlalu sibuk dengan urusan-urusan juanita, yang akhirnya mengabaikan sosialisasi dengan teman-teman. Baru terasa akhir-akhir ini, banyak teman yang sedikit menjauh, bukan menjauh sih, tapi memang sepertinya tak ada waktu untuk bertemu.. hikss Begitu juga dengan keluarga, juanita merasa dzolim dengan keluarga, karena sedikit sekali waktu yang juanita gunakan untuk menyenangkan ayah, ibu, membantu adik-adik, karena Juanita ada dijakarta sedangkan ayah, ibu dan adik-adik ada dibanyumas.

Juanita juga merasa makin menjauh denganNya. Banyak malam yang terlewatkan walau hanya sekedar untuk curhat denganNya. Diri kadang terasa begitu hampa, merasa sendiri dalam keramaian. Itu mungkin disebabkan dengan aktifitas yang banyak lalu tidak bisa mengatur waktu >.<>

Di akhir cerita ini ada sebuah harapan yang besar dari sekian banyak pencapaian dan kelemahan yang juanita hadapi. Semua hal ini Allah ridhoi, karena tanpa ridho Allah semua yang telah dilakukan selama ini percuma. Berharap tahun depan, mimpi-mimpi yang juanita list, satu persatu diijabah oleh Allah. Dan semua kesalahan yang ada perlahan akan juanita tambal agar menjadi Indah. Amin….

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Profil

Foto saya
Jakarta, jakarta selatan, Indonesia
Remaja. Tinggal di Jakarta. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

Followers

Total Tayangan Halaman

Popular Posts