Rabu, 17 Februari 2010

Curahan Hati, 17 februari 2010
kulukis bayangmu di kanvas rembulan
untuk mengenang setiap tetes peluh yang mengucur deras dari tubuh
kala orang masih asyik memeluk selimut
kau telah bergelut
dengan embun pagi
berbekal semangat dan kerja keras
mengais rezeki dari kebahagiaan orang lain
mandi peluh di panas terik basah tubuh di hujan deras
tidak pernah kau pedulikan
asalkan aku bisa sekolah
sepotong celana untukmu tak sanggup kau beli
bahkan sepasang sendal jepit sekalipun
tapi biaya sekolah tak pernah tertunda hingga aku raih gelar sarjana ini
sekarang hidupku jadi bahagia
melukis mimpi di dunia kerja
berkat kerja kerasmu di masa lampau
Ayah…
kaulah teladan bagi dunia orang tak punya
mengubah sengsara jadi bahagia
Ayah…., terimakasih.
Aku panggul cintamu menembus batas.
Kupanggul menyusuri sungai-sungai,
kupanggul ke kota-kota
dan kupanggul cintamu ke dalam
setiap dada manusia yang tersudut dalam pojok kehidupan duniawi…
kaulah pelita dihatiku
kaulah cahaya di kegelapanku
kaulah ,,
dan kaulah,,
aku menyayangimu ayah,,


0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Profil

Foto saya
Jakarta, jakarta selatan, Indonesia
Remaja. Tinggal di Jakarta. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

Followers

Total Tayangan Halaman

Popular Posts