Jumat, 08 Januari 2010

Software Tutorial, - 9 Januari 2010

Windows dan Linux adalah dua dunia yang berbeda. Dengan demikian, segalanya bisa berbeda. Berikut ini adalah beberapa contoh perbedaan Windows dan Linux.
– Windows merupakan sistem operasi yang pada awalnya dikembangkan khusus untuk kebutuhan desktop. Oleh karena itu, Windows sangat memfokuskan diri pada kesederhanaan penggunaan, pendekatan pada sisi end user dan lain sebagainya. Linux merupakan sistem operasi yang pada awalnya dikembangkan sebagai Unix- like, yang pada dasarnya sebagai server atau workstation high- end. Linux juga dikembangkan dengan kemampuan jaringan menempati prioritas yang cukup tinggi. Bahkan, Linux juga pada awal - awal hidupnya sudah berusaha untuk berjalan pada berbagai arsitektur komputer. Hal- hal tersebut menunjukkan Linux tidak menjadikan kebutuhan desktop sebagai tujuan besar. Sebagai hasilnya, kita mungkin melihat Windows jauh lebih sederhana dan mudah untuk digunakan (terutama karena terbiasa), dan Linux mungkin memiliki beberapa istilah/kondisi penggunaan yang mungkin lebih kompleks untuk dipahami.
– Karena merupakan dua dunia yang berbeda, maka hampir semuanya bisa berbeda.
– software yang didesain khusus untuk Windows tidak akan berjalan pada Linux. Demikian juga sebaliknya. Kondisi ini tidak berlaku untuk software yang berjalan menggunakan interpreter atau virtual machine tertentu. Dalam beberapa kondisi, emulasi untuk program non- native bisa dilakukan, namun tidak selalu menjanjikan.
– File sistem yang digunakan juga berbeda. Windows menggunakan FAT dan NTFS, sementara Linux menggunakan ext2, ext3, reiserfs, xfs, jfs dan lain sebagainya. Windows tidak dapat membaca file sistem Linux (tanpa memanfaatkan program terpisah). Linux dapat membaca dan menulis ke FAT32, dan dapat membaca dan menulis NTFS (eksperimental dan memanfaatkan proyek terpisah).
– Windows tidak membedakan huruf besar dan huruf kecil (case insensitive), sementara Linux membedakan. Hal ini berlaku dalam berbagai aspek penggunaan sistem operasi. Sebagai contoh adalah pada nama file. Windows tidak membedakan huruf besar dan huruf
kecil, sementara Linux membedakan.
Pengantar singkat migrasi dari Windows ke Linux rev 1
– Windows mengenal istilah drive untuk device dan partisi. Sementara, di Linux, istilah drive tidak digunakan. Yang digunakan adalah direktori biasa. Apabila dibandingkan, Windows memiliki My Computer sebagai root, yang didalamnya terdapat berbagai drive dan
device, sementara, Linux mengenal direktori root (disimbolkan dengan /), yang didalamnya terdapat berbagai direktori dan device.
– Di file sistem, ekstensi nama file di Windows memiliki peranan penting. Di Linux, ekstensi nama file tidak memiliki peranan penting.
– Tampilan GUI di Windows sebagiannya dimasukkan ke dalam kernel sistem operasi. Sementara, di Linux, GUI hanyalah software tambahan. Sebagai konsekuensinya, GUI di Windows jauh lebih terintegrasi ke sistem, sementara, di Linux, tidak. Di Linux juga, desktop tidak diatur oleh shell tunggal, namun menggunakan banyak desktop environment dan window manager yang bisa berbeda - beda. Sebagai hasilnya, tampilan default di satu distribusi Linux mungkin berbeda dengan distribusi lain. Bahkan, setelah diinstall, dua user yang menggunakan distribusi yang sama bisa mengkonfigurasi desktopnya menjadi berbeda
sama sekali.
– Nama software di Windows umumnya lebih ramah terhadap pasar. Seperti Photoshop yang mudah dimengerti. Nama software di Linux umumnya menggunakan singkatan, nama yang disukai dan nama - nama yang mungkin aneh bagi user.
– Instalasi software di Windows umumnya memanfaatkan installer yang datang bersama software. Instalasi juga dapat dilakukan dengan mudah karena dipandu menggunakan wizard. Di Linux, instalasi program kebanyakan dilakukan menggunakan package management system. Dengan demikian, software didistribusikan dalam format paket sistem
(.RPM untuk sistem dengan package management berbasis RPM, .DEB untuk sistem berbasis DPKG, .TGZ untuk sistem berbasis slackware, dan lainnya). Di Linux, ada usaha untuk menjaga agar redundansi file diminimasi sebisa mungkin, dan track terhadap apa saja yang telah terinstall di sistem diusahakan semaksimal mungkin. Sebagai akibatnya,
file- file program akan tersebar di berbagai direktori sistem, beda dengan di Windows yang dalam sebagian besar kasus, menyimpan program- programnya di Program Files (walaupun ada beberapa yang menyebarkan filenya di direktori sistem). Sebagai catatan, instalasi program memanfaatkan wizard tersedia pula di Linux, namun tidak dimaksudkan untuk menggantikan package management system.
– Mulai Windows 95, kita mengenal registry. Di Linux, kita tidak mengenalnya. Konfigurasi program di Linux umumnya disimpan dalam Pengantar singkat migrasi dari Windows ke Linux rev 1 file teks yang terpisah - pisah dan disimpan di direktori /etc. Ada beberapa distribusi yang mencoba menghadirkan registry, namun tetap dalam format banyak file teks.
– Windows hanya mengenal satu distribusi, yaitu distribusi dari Microsoft. Sementara, Linux mengenal banyak distribusi karena siapa saja bisa membangun distribusi sendiri. Distribusi Linux merupakan kumpulan dari kernel Linux, pustaka - pustaka sistem, dan software - software yang dibungkus dengan prosedur tertentu. Yang membedakan antar
distribusi bisa saja pada semua bagian tersebut (kernel yang berbeda versi dan pengaturan, software dan pustaka yang berbeda), termasuk prosedur pemaketannya.
– Kita mengenal beberapa distribusi mayor, diantaranya SUSE, Red Hat, Debian, Slackware, Gentoo dan lainnya.
– Distribusi Linux bisa dianalogikan dengan ayam goreng KFC, CFC dan ayam yang digoreng sendiri di rumah (distribusi sendiri).
– Bacalah juga bagian tentang tips memilih distribusi Linux.

Sumber : http://www.pdf-search-engine.com

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Profil

Foto saya
Jakarta, jakarta selatan, Indonesia
Remaja. Tinggal di Jakarta. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

Followers

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

Blog Archive