Senin, 29 Maret 2010

Linux, 30 maret 2010

Jenis partisi Windows berbeda dengan partisi Linux, Windows memiliki jenis partisi FAT 16 (pada DOS dan NT4), FAT32 (pada Win98), dan NTFS (pada NT, XP dan Win2k), sedangkan pada Linux memiliki jenis partisi ex2, dan ex3. Sistem Windows tidak dapat membaca dan mengakses partisi Linux. Sebaliknya, sistem Linux dapat dengan leluasa mengakses partisi Windows. Sebelum membahas partisi drive di Linux, perlu kiranya pembahasan pada bab ini didahului dengan pembahasan mengenai struktur harddisk, jenis-jenis partisi harddisk dan aturan penamaan disk dan partisi.


Struktur Harddisk
Pemahaman tentang struktur harddisk tidak hanya pada pemahaman istilah sector. Sector merupakan bagian unit data terkecil dari harddisk, ukurannya adalah 512 bites. Sector pada harddisk ditandai dengan nomor dari 0 sampai dengan n-1. Selain istilah sector, struktur harddisk juga terdiri dari beberapa partisi (bagian). Secara umum struktur harddisk dibagi dalam dua partisi, yaitu partisi primer dan partisi sekunder.

1. Partisi Primer
Sector pertama, misalnya nomor 0, disebut juga dengan MBR (Master Boot Record) yang berisi antara lain tabel partisi. Seperti sebutannya, tabel ini berisi informasi mengenai partisi yang ada pada harddisk. Berisi maksimum 4 entry, dan dibagi dalam 4 partisi, yang disebut dengn partisi primer (primary partitions). Setiap entry pada tabel partisi berisi bermacam informasi, terutama nomor sector saat dimulainya partisi, nomor akhir sector, dan juga tipe partisi. Biasanya tipe partisi berisi spesifikasi dari system file.


Setiap system operasi mengenalinya namun tidak selain itu. Sebagai contoh, Windows mengangap bahwa setiap partisi yang dinyatakannya sebagai FAT (File Alocation Table) pasti berisi system file FAT. Hal ini berbeda dengan linux. Kita dapat meletakan system file ext2 pada partisi berlabel FAT, dan melakukan setting tanpa masalah. Jika itu terjadi pada Windows pasti bisa menghancurkan struktur harddisk secara keseluruhan. Pada Windows partisi pendek ini menjadi drive, tapi ada bentuk khusus yang bisa menjadikan partisi primer menjadi partisi sekunder atau partisi tambahan (extended partitions)

2 Partisi Sekunder
Hanya ada satu partisi sekunder/partisi tambahan (extended partitions) pada setiap harddisk. Kehadiran partisi sekunder ini pada dasarnya adalah agar bisa membagi ruang harddisk yang berkapasitas besar menjadi lebih dari 4 partisi. Hal ini juga karena keterbatasan program fdisk pada DOS/Windows yang hanya bisa membuat satu pertisi primer pada setiap harddisk. Keterbatasan system operasi Window yang lain adalah pada saat Windows 95 pertama kali diluncurkan, ternyata FAT 16 tidak bisa mengantisipasi kehadiran harddisk berkapasitas lebih dari 2 GB. Pada saat itu harddisk berkapasitas lebih dari 2 GB sudah ada. Sejak saat itulah digunakan partisi sekunder. Kehadiran FAT 32 memperbaiki kelemahan tersebut.


Terlepas dari jenisnya, yang membuatnya istmewah adalah partisi sekunder yang mempunyai kesamaan fitur dengan partisi primer, dari awal sampai akhir nomor sector. Tempat partisi sekunder berada ini kemudian dibagi lagi menjadi partisi logica (logical partitions) dengan menggunakan format lain yang berbeda dengan tabel partisi primer, semenjak nomor partisi logika hanya dibatasi oleh ruangan pada disk. Entri pertama pada tabel partisi logika dapat ditemukan pada sektor pertama pada partisi sekunder. Sector awal dan akhir dari partisi logika pada setiap entri yang ada adalah sama, seperti bentuk dan nomor sector dari entry tabel yang bersangkutan berada. Kita dapat mempartisi harddisk pada bagian pertama dan meletakkan pada bagian kedua. Terakhir kita menambahkan partisi pada harddisk yang tidak bisa mencakup seluruh kapasitas yang ada. Anda bisa membiarkan ruangan harddisk yang tidak terpakai dan menggunakannya nanti.

Aturan Penamaan Disk dan Partisi
Penamaan disk dan partisi pada system operasi Windows dan Linux sangat berbeda. Perbedaan mendasar terletak pada kenyataan bahwa Window tergantung pada bentuk partisi yang mengalokasikan huruf pada drive. Sedangkan Linux tergantung pada posisi disk dalam jalurnya (IDE, SCSI), dan pada partisi setiap disk, namun tidak mengambil bentuk pertisi dalam perhitungan keseluruhan. Berikut akan dijelaskan penamaan disk dan partisi pada sistem operasi Windows dan Linux.

1 Penamaan Disk dan Partisi Pada Sistem Operasi Windows
Windows mengalokasikan huruf pada drive dan tergantung pada bentuk partisi yang ikenali. Windows hanya memberi nama partisi dan tidak pernah memberi nama disk. Ini berarti bahwa Windows tidak pernah memberi nama harddisk yang ada dengan C:, tetapi drive-lah (partisi) yang bernama C:.
Drive C: merupakan subjek pembatasan yang nyata, sebagai pertisi primer yang dikenali oleh Windows, dan disk pertama yang dikenal oleh BIOS, sehingga partisi ini harus diaktifkan. Hal ini merupakan aturan umum, bahwa harddisk IDE pertama pada PC hanya bisa dipasang harddisk IDE, atau Harddisk SCSI pertama pada PC hanya bisa diinstal SCSI. Aturan penamaan drive pada Windows agak aneh antara lain:

  • Windows akan selalu mencari partisi primer pada harddisk dan memberinya nama untuk ditampilkan. Kemudian akan memindai (scanning) seluruh harddisk, dan mencari partisi sekunder serta memberinya nama, kemudian ditampilkan (tentu saja jika ada partisi logikanya).
  • Apapun yang terjadi seluruh disk yang bukan merupakan harddisk, seperti: CD-ROOM, ZIP dan lainnya, akan diberi nama setelah Drive pada harddisk selesai diinisialisasi, keculai disk floppy yang diberi nama A: dan B:. Hal ini merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa nama drive pada CD-ROOM anda selalau berubah, jika ada penambahan partisi atau Hard disk .


2 Penamaan Disk dan Partisi Pada Sistem Operasi Linux
Linux menggunakan lebih banyak metode logika untuk Penamaan partisi, yaitu: pertama, penamaan partisi tidak diletakan pada account type partisi yang ada. Kedua, penamaan pada pertisi tergantung pada keberadaan disk. Untuk lebih jelasnya, perhatikan keterangan beikut ini:


• Primary master dan primary slave, pada peralatan IDE, tidak membedakan harddisk, CD-ROOM atau yang lain. Masing-masing disebut dengan /dev/had dan /dev/hdb.
• Pada interface kedua, masing-msing disebut dengan /dev/hdc dan /dev/hdd untuk master dan slave
• Jika komputer yang ada menggunkan peralatan IDE lainnya, misalnya, kartu suara IDE, maka akan disebut dengan /dev/hde, dev/hdf, dan lainnya
• Harddisk SCSI disebut dengan /dev/sda, /dev/sdb, dan seterusnya, sesuai dengan penampilan SCSI terkait (tergantung pada penambahn ID). CD-ROOM SCSI disebut dengan /dev/sd0/dev/scd1, selalu terkait pada jalur SCSI yang ada.
• Partisi diberi nama dengan nama sesudah disk, atau tempat ditemukannya. Misalnya, partisi pada disk primary master IDE
• Partisi pimer (partisi sekunder),jika ada, diberi nama /dev/hda1 sampai dengan /dev/hda4
• Partisi logika, jika ada, diberi nama /dev/hda5, /devhda6, dan seterusnya tergantung pada tabel partisi logika.


Sistem File Pada Sistem Operasi Linux
Sistem file pada system operasi Linux (ext3), seperti sistem file UNIX pada umumnya,yaitu tidak mengenal istilah drive seperti di DOS atau Windows (contoh: drive C:, drive D:, dan seterusnya). System file pada system operasi Linux menggunakan sistem hirarki dan penyatuan (directory dalam directory). Hal inilah yang memperlakukan semua file, directory dan device driver (termasuk disk-drive, floppy disk dan CD-ROOM drive) sebagai file. Terminology ini dikenal sebagai ‘everything is file’ dalam system operasi UNIX dan LINUX.


Sistem file pada system operasi Linux ataupun UNIX, mendukung nama file sebanyak 256 karekter, tidak termasuk tanda symbol dan tanda kutip kecuali titik (.), dan tanda minus (-). Titik dapat digunakan berkali-kali satu nama file, contoh: ini.nama.file. Hal tersebut dimungkinkan karena system operasi Linux maupun Unix tidak mengenal istilah ekstention seperti di Windows (sebagai warisan DOS).


Semua perintah dilinux bersifat case-sensitive (huruf besar dan kecil diartikan berbeda), dan menggunakan tanda slash (/) untuk menyatakan directory: berbeda dengan DOS/Windows yang menggunakan tanda backslash (\). Ada 6 kategori file dalam sistem file UNIX/Linux yaitu:


 File biasa yang terdiri dari:
o File teks dalam format standar ASCII
o File data dalam format bukan ASCII(karakter khusus)
 File teks perintah dalam format ASCII tetapi merupakan sekumpulan perintah otomatis
(script)
 File perintah dalam format biner (binary)
 Directory
 Kaitan (links)
 Perangkat kendali (device driver) khusus perangkat keras

Secara keseluruhan susunan hirarki dalam system file UNIX/Linux pada umumnya adalah sebagai berikut :
Directory Keterangan
/ Directory root
/bin Berisi file-file perintah dasar dalam bentuk biner
/boot Berisi file-file dan informasi yang dibutuhkan dalam proses booting
awal
/dev Berisis file-file perangkat pengendali(device driver)
/etc Berisi file-file tambahan yang rata-rata adalah untuk administrasi dan
konigurasi system
/home Directory untuk pengguna(user)
/lib Berisi file-file kepustakaan(library)
/sbin Berisi file-file untuk super-user, atau root dan file biner untuk starup
system
/tmp Berisi file-file sementara(temporer)
/usr Berisi file dan directory untuk perintah tambahan, baik dalam bentuk
biner ataupun script
/var Berisi file-file variable (misalnya spooling untuk system, pencetak,
mail) dan juga berisikan log
Masing-masing distribusi mempunyai sedikit perbedaan terutama dibagian mounting directory
seperti:
 RedHat /Caldera / Mandrake
Floppy disk dan CD drive diletakan pada directory /mnt/floppy, dan /mnt/Cdroom  Slackware / SuSE
Floppy disk dan CD drive diletakan pada directory /floppy ,dan /cdroom
Tetapi sebenarnya untuk urusan mounting directory tergantung pada system administrator untuk meletakannya, sehingga perbedaan ini sebenarnya bukanlah masalah yang besar.

sumber : linux.or.id


1 komentar:

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Profil

Foto saya
Jakarta, jakarta selatan, Indonesia
Remaja. Tinggal di Jakarta. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

Followers

Total Tayangan Halaman

Popular Posts