Rabu, 24 Maret 2010

Linux, 24 maret 2010

Dari dulu saya bertanya-tanya mengapa begitu susah menginstall program-program tambahan di ubuntu. Misalnya untuk memainkan mp3 butuh beberapa codec yang harus di download di internet (alhamdulillah ubuntu saya udah bisa muter mp3). Sebenarnya di sinilah masalah mulai timbul, kebanyakan orang di Indonesia (termasuk saya) belum mempunyai bandwith yang memadai.

Untuk mendapatkan koneksi internet, harus pergi ke warnet. Dan susahnya mendapatkan repositori. Kembali ke masalah awal, yaitu mengapa ketika menginstall program membutuhkan libxxxx? Para master linux (weleh) menamainya dengan istilah dependency (saling ketergantungan) misalnya ketika anda ingin menginstall program amarok, anda harus mencari library libxxx. Dan Amarok baru bisa terinstall ketika sudah tidak ada dependensi alias sudah buntu, karena kebanyakan codec juga membutuhkan codec yang lain. Hmmm, pusing juga ya, pake dendensi segala.

Ubuntu, sebagai distribusi Linux paling populer saat ini(distrowacth), juga tidak bisa lepas dari masalah dependency. Ubuntu adalah distribusi Linux dengan orientasi pemakaian desktop, sehingga secara default hanya menyertakan aplikasi seperti Open Office, browser Mozilla Firefox, GIMP, Evolution .

Ubuntu dikembangkan dengan dasar dan filosofi kebebasan dan free software, sehingga semua software yang disertakan harus berlisensi General Public Lisence (GPL). Filosofi ini membuat paket yang disertakan dalam CD Ubuntu sangat terbatas . Ketidaknyaman dalam dependency adalah susahnya untuk menginstall. Bagi yang mempunyai koneksi internet yang cukup, itu sedikit teratasi dengan keberadaan mirror2 seperti kambingnya ui atau ITS. Tapi untuk yang masih terjebak dalam mode offline, out of internet connection, ini sangat sulit ketika harus menginstall codec satu per satu. Dan beberapa keuntungan menggunakan dependency adalh:

1. Ukuran program aplikasi yang lebih kecil, karena librarynya terpisah.

2. Menghemat hardisk

3. masalah lisesnsi

4. dll

kira-kira seperti itulah mengapa ubuntu susah dimasukki program baru. Ubuntu dikembangkan oleh semua orang, jadi semua harus saling melengkapi. Begitulah seharusnya manusia. Krtika perbedaan bisa saling melengkapi. Jadi, jangan negative thinkin dulu ma ubuntu ya..!!!

Wallohu alam.


2 komentar:

  1. Salam kenal bro....
    Iya bener bro saya agak frustasi nih ama ubuntu... Tapi Saya tetep mau mencoba pake sistem operasi ini.... GOS

    BalasHapus
  2. salam kenal..
    sori,ralat dikit bro.. di CD Ubuntu aplikasi yang disertakan memang sedikit, tapi itu cuma supaya Ubuntu tidak terlalu 'berat' waktu diinstall. Software yang berlisensi GPL/GNU sangat banyak banyak kok, dan sangat lengkap. Mulai dari game kelas tinggi (seperti Nexuiz, Warzone2100, etc) sampai program untuk programming mikrokontroller. Kalau mau install software-software tersebut dengan mudah (bahkan tanpa koneksi internet), tinggal cari aja CD/DVD repository-nya. di Indonesia banyak banget kok.
    Oke, keep spirit to use linux!

    BalasHapus

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Profil

Foto saya
Jakarta, jakarta selatan, Indonesia
Remaja. Tinggal di Jakarta. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

Followers

Total Tayangan Halaman

Popular Posts