Rabu, 20 Januari 2010


Lingkungan Kerja, 21 Januari 2010

Karyawan IT (Information Technology) dewasa ini sangat dibutuhkan perusahaan-perusahaan. Sejalan dengan berkembangnya Internet dan perangkat komputer yang hampir selalu ada di perusahan manapun di Indonesia. Level-level pekerja IT juga beragam ada yang baru dan ada yang lama(berpengalaman). Secara umum kebanyakan IT staff di berbagai perusahaan terdiri dari orang Network, System, Database, Hardware, dan sebagainya. Banyak memang bidang-bidang IT ini dan jarang juga sebuah perusahaan mau mengurus sendiri semua system ITnya, dan biasanya ada outsource sehingga staff IT nya hanya sebagai maintainer. Kalau pekerja IT baru lulus dari perguruan tingi atau sekolah komputer biasanya bermain di perusahaan non IT dulu. Kalau yang sudah berpengalaman bisa masuk ke perusahaan IT atau non IT yang memiliki divisi IT lebih besar.
Tak jarang pekerja IT hanya satu di perusahaan, kalau perusahaan besar bisa memiliki divisi IT dengan level Manager sampai Staff. Saat ini banyak perusahaan mencari pekerja IT yang bisa segalanya daripada mencari 2-3 pekerja IT dengan segmentasi pekerjaan. Jika di perusahaan hanya ada pekerja IT seorang saja bisa dipastikan pekerjaan masuk-masuk kolong meja user. Saya pernah mengalami ini pada saat pertama kali kerja di perusahaan non IT di Jakarta.

Tak jarang pekerja IT saat di wawancara dan masuk kerja mendapat pekerjaan yang bukan sesuai kemampuannya. Alasan perusahaan menyuruh harus cepat belajar dan sebagainya. Hasilnya pasti semua pekerjaan lambat dan trial error melulu. Kasus ini terjadi misalnya pada seseorang yang baru pindah kerja. Di tempat lama biasa mengurus Network, begitu masuk di tepat baru disuruh pegang System, misalnya menangani DNS pusat dan cabang, yang sama sekali belum pernah disentuhnya. Saya tidak tau juga saat wawancara apa yang terjadi dan apa yang didealkan disana. Setelah masuk prakteknya si pekerja IT akan tanya sana tanya sini, mengandalkan teman sementara agar bisa solve masalah di kantornya. Boss nya tentu tidak mau tau gimana caranya, yang penting beres kan. Jadinya teman ini harus bekerja cepat dalam mengisi kekosongan ilmu tersebut. Belajar dengan membaca atau googling saja tidaklah cukup, karena tidak pernah atau tidak terbiasa. Jadi butuh waktu.
Intinya selagi masih muda dan mempunyai kemampuan belajar gunakanlah dengan sebaiknya. JIka cukup dana cari kursus cepat agar memudahkan learning terhadap sebuah bidang. Sebenarnya tidak sulit juga karena di Indonesia sistem ITnya banyak hibahan dari negara-negara luar dari produk Macintosh, Windows, Linux, Solaris, Unix, Cisco, Hardware dan sebagainya, pekerja tinggal setup, install, konfigurasi, coding dan maintenance. Satu lagi usahakan saat wawancara jangan bilang anda pernah atau bisa menangani ini itu jika memang tidak mampu, yang akhirnya pada prakteknya repot sendiri.
Kalau sudah capek bekerja sama orang terus, sudah saatnya kerja sendiri dengan memulai membuka usaha IT kecil-kecilan, hehehehe….....kapan yah bisa terelaksana?,,,
apa kata dunia???,,hehehehehhe

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Profil

Foto saya
Jakarta, jakarta selatan, Indonesia
Remaja. Tinggal di Jakarta. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

Followers

Total Tayangan Halaman

Popular Posts