Senin, 18 Januari 2010

Manusia sebagai mahkluk hidup yang bersifat sosial dan simbolik senantiasa mengakualisasikan dirinya melalui bahasa sebagai media interaksi dengan manusia dan mahkluk yang lainnya. Manusia yang mengenal teknologi berupaya untuk mencipatakan aturan main yang serupa agar adanya suatu interaksi yang efektif dengan mesin. Sebagaimana dapat kita prediksikan bahwasyahnya interaksi dengan mesin tidak se-humanis sebagaimana interaksi antar manusia, namun patut diakui bahwa interaksi dengan mesin dapat dikatakan lebih efektif, efisien dan kontinu walaupun dengan keterbatasan tertentu di wilayah respon yang statis, afeksi-kognisi yang tidak luwes dan ketiadaan kreasi-mandiri.

* Jika keterbatasan diatas tidak ada, maka dapat dikatakan bahwa mesin sudah sempurna untuk menggantikan kedudukan manusia sebagai pengelola dan pemakmur dimuka bumi ini.

Bahasa yang memungkinkan untuk terjadinya interaksi antara manusia-mesin ialah bahasa yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Hal ini rupanya mustahil, karena mesin merupakan sesuatu yang terbilang bodoh. Bahasa satu-satunya yang dapat dikenali oleh mesin ialah bytecode (kode byte) yang mengandalkan teknologi dari aliran elektron yang dimana jika ada aliran dianggap 1 dan jika tidak dianggap 0. Melalui pengertian kombinasi 1 dan 0 inilah mesin dapat merespon dari suatu statement atau argument prosedure tertentu.

Dari kondisi diatas maka manusialah yang mesti aktif untuk merekayasa interaksi manusia-mesin yang dimaksud, dalam hal ini mesin tidak dapat mempelajari bahasa manusia namun sebaliknya manusia yang terbilang cerdas dapat mempelajari bahasa mesin.

Manusia dengan kecerdasannya dalam mempelajari bahasa mesin bukanlah tanpa adanya kendala, untuk mempermudah interaksi manusia-mesin maka diciptakanlah teknologi bahasa pemograman yang dapat menerjemahkan suatu steatment melalui compiler ke bahasa bytecode yang dapat dimengerti oleh mesin.

Berikut adalah perkembangan bahasa pemrograman dari generasi I hingga generasi IV:

  • Bahasa Pemrograman Generasi I, disebut juga dengan bahasa mesin. Pada periode ini manusia berkomunikasi langsung dengan mesin melalui bahasa mesin itu sendiri, yaitu bytecode dengan memanfaatkan kombinasi aliran arus listrik.
  • Bahasa Pemrograman Generasi II, dikenal dengan bahasa assembly. Periode ini stetment dari user dialamatkan ke memori dengan proses compilasi sebelumnya ke bahasa bytecode. Contoh produk teknologi yang mendukung ialah Turbo Assembler dan SPIM.
  • Bahasa Pemrograman Generasi III. Periode ini terdapat berbagai macam bahasa yang lebih manusiawi karena menggunakan beberapa kosa kata yang terdapat di dalam bahasa manusia, namun pada kenyataannya syntax yang dimiliki oleh teknologi bahasa pemograman generasi ini masihlah amat sulit dan rumit untuk dipahami dan di pelajari. Hal tersebut dikarenakan struktur bahasa yang di buat tidak lah lumrah dengan struktur bahasa manusia pada umumnya. Contoh produk teknloginya yaitu Pascal, C, Prolog, LISP dan Java.
  • Bahasa Pemrograman Generasi IV, merupakan periode akumulasi dan penyempurnaan upaya-upaya sebelumnya. Pada saat ini SQL (Structured Query Language) dijadikan sebagai andalan dalam dunia pengembangan program aplikasi, khususnya yang menyangkut dengan DBMS Relasional. Dalam penggunaanya SQL ini dapat diitegrasikan dengan bahasa pemogrman tertentu (Generasi III), bahkan ada beberapa pihak yang menyediakan ORDBMS yaitu RDBMS yang berbasiskan Objek dengan teknologi PL/SQL-nya. Contoh produk dari generasi ini yaitu MySQL, Ms. SQL Server, PostGreSQL, dan Oracle.

1 komentar:

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Profil

Foto saya
Jakarta, jakarta selatan, Indonesia
Remaja. Tinggal di Jakarta. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

Followers

Total Tayangan Halaman

Popular Posts