Sabtu, 30 Januari 2010




Proyeksi Diri, 8 Mei 2018


Aku sadari, kesederhanaan selalu membuat sebuah kerumitan, seperti kesederhanaan dirimu yang membuat rumitnya gejolak perasaan untuk selalu mengagumimu. Seperti itulah hidup. Dan aku mendapati diri menjadi seorang yang percaya akan adanya Tuhan dan akhirat namun skeptis terhadap agama, agnostik yang sedang kebingungan mencari cahaya petunjuk dari ajaran yang namanya tertulis di KTP mayoritas orang Indonesia.
Aku lakukan setiap perintah ajaran itu bukan karena rasa takut terhadap neraka, walaupun sebenarnya aku takut. Karena neraka itu panas membakar, dan panas atau kalor adalah pergerakan partikel-partikel yang begitu cepat, saling menumbuk, serta acak. Partikel itu tentu tidak merasakan panas karena mereka yang bergerak untuk menghasilkan panas. Panas itu lemah karena memiliki pengecualian- tidak berlaku bagi partikel ataupun benda seukuran partikel. Kendatipun begitu tubuh manusia yang terdiri dari sangat banyak partikel dan berukuran sangat besar dibanding partikel itu sangat lemah dan hancur apabila terbakar. Pada akhirnya, manusia akan tunduk pada ketentuan Tuhan sang penguasa neraka.
Tunduk kepada ketakutan itu jauh dari keindahan, biarlah ketundukan kepada Tuhan muncul secara alami karena keindahan untuk memujinya. Keindahan untuk mesyukuri setiap penciptaan yang terdapat dalam setiap bagian kita. Bagian kita yang hanya terdiri secara kasar didunia dari 4 macam gaya. Yang mungkin lebih tepat disebut sepasang jenis saja, yakni tarik-menarik.
Dan sial telah melanda pikiran dan jiwaku. Karena ketakutan itu semakin merayap kedalam aliran darah. Menyebar seirama detakan jantung. Selama aku masih hidup, selama jantungku masih berdetak, mungkin selama itu pula tetap menyebar. Ketakutan itu adalah ketakutan tentang sesuatu yang memaksa aku untuk selalu menjadi bagian dirimu. Selalu memaksa, dan tarikannya begitu kuat.
Referensi gambar : http://img238.imageshack.us
Curahan Hati, 31 Januari 2010

Malam dimana saya merasa sangat kesulitan adalah setiap malam. Ya, setiap malam. Dan mungkin apabila kata malam itu diganti dengan hari, maka saya akan menjawabnya dengan setiap hari. Jika diganti dengan jam, maka saya akan menjawab setiap jam, dan terus akan begitu kendatipun kata itu diganti dengan satuan waktu yang lainya. Itu karena saya setiap waktu merasa kesulitan.

Mungkin hal-hal yang membuat saya merasa kesulitan disebabkan juga karena saya bukan seorang yang pintar alias bodoh. Saya tidak terlahir sebagai seseorang yang mudah untuk dapat mengerti sesuatu ataupun seseorang yang mempunyai bakat dan skill yang luar biasa. Hal ini terlihat ketika saya masih kanak-kanak, bahkan mungkin masih berlanjut hingga saat ini. Ketika kecil dahulu, orang lain yang seusia dengan saya begitu lincahnya bermain sepak bola dan mampu menendang bola dengan tepat, namun tidak dengan diri saya. Saya bahkan tidak mampu melakukan hal mudah seperti menendang dengan tepat di atas permukaan sebuah bola yang memiliki diameter beberapa kali lipat ukuran kaki mungil saya ketika masih kanak-kanak. Dan anehnya itu yang membuat saya menyukai Taekwondo, ya walaupun saat ini saya jarang latihan.

Beberapa kebodohan saya yang lain yang terlihat menonjol adalah saya sangat sulit dalam melakukan pengolahan angka berupa perhitungan, namun hal ini justru yang membuat saya ketika SMA dulu memilih jurusan IPA yang notabenenya paling banyak berurusan dengan hitung menghitung. Juga akhirnya untuk saat ini saya kuliah di jurusan Teknik Komputer BSI yang katanya merupakan anak dari jurusan matematika dan IPA. Dan saya menemukan banyak sekali hal yang membutuhkan kemampuan pengolahan angka didalam hidup saya. Saya merasa sangat kesulitan, namun akhirnya ternyata saya juga berhasil melewati segala macam kesulitan itu. Ya, walaupun tidak dengan hasil yang lebih baik daripada orang lain yang berada disekitar kehidupan saya, karena mungkin mereka tidak merasa kesulitan mengolah angka-angka.

Saya sangat sulit mengingat sesuatu, penyampaian hal secara lisan saya buruk, tidak mahir berorasi, sama sekali tidak bisa memainkan alat musik walaupun hanya sejenis saja alat musik, dan lain-lain. Sungguh begitu banyak sekali kebodohan-kebodohan didalam diri saya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu saking banyaknya.

Tapi kendatipun saya itu bodoh, namun saya sangat membenci kebodohan. Saya tidak ingin berlarut-larut dalam kebodohan itu. Maka dari itu saya belajar, meskipun saya menemukan kembali kesulitan yang lainnya, kesulitan itu adalah kesulitan belajar.

Sebetulnya saya tidak ingin mengalami segala macam kesulitan. Lalu dalam jangka waktu yang sangat lama akhirnya saya berusaha untuk mencari kemudahan. Saya mencari, terus mencari dan mencari kemudahan itu dengan berusaha semaksimal mungkin. Namun semua itu percuma, yang saya temui adalah kesulitan. Saya tidak pernah berhenti berusaha, saya tetap mencari dan akhirnya menemukan sebuah rahasia kehidupan. Dan Bravo!!.. akhirnya saya menemukan kemudahan.

Karena rahasia kehidupan yang telah saya temukan dengan bersusah payah berusaha itu, akhirnya saya tidak menemukan lagi kesulitan. Hmm, baiklah. Sekarang mari kita langsung saja ketitik permasalahannya.

Dalam tulisan ini saya ingin berbagi tentang sebuah rahasia kehidupan itu. Hmm, namun rahasia itu TIDAK AKAN SAYA BERITAHU SECARA GRATIS. Saya ingin anda membayarnya terlebih dahulu dan selanjutnya saya akan memberitahukannya kepada anda.

Jika anda tidak merasa tertarik, saya menyarankan kepada anda silahkan tidak usah melanjutkan untuk membaca tulisan saya ini. Karena berusaha membaca tulisan saya selanjutnya berikut ini hanya akan membuang-buang waktu bagi anda saja. Mohon maaf sebelumnya atas ketidak nyamanan ini.. salam.

———————————————————————————-

Terimakasih anda sudah merasa tertarik dan ingin berusaha mengetahui rahasia kehidupan yang telah saya temukan. Sahabat, saya tidak dapat berlari dari kesulitan, karena saya menyadari bahwa ternyata kesulitan itu tidak akan pernah berakhir. Maka dari itu saya harus tetap berusaha. Sampai akhirnya saya menyadari dan menemukan kemudahan, ternyata bakat didalam diri saya, dan kepintaran didalam diri saya adalah keinginan untuk selalu berusaha. Ya, berusaha..

Mungkin saya adalah seseorang yang bodoh, namun persetan dengan semua kebodohan itu. Karena saya memiliki “bakat dan kepintaran untuk selalu berusaha” kendatipun menemui banyak kegagalan didalam hidup ini. Sungguh, dengan berusaha menghadapi segala macam urusan yang kendatipun penuh dengan kesulitan, dan walaupun betapa banyak dan pahitnya semua kesulitan itu, Saya seorang Feri Kurniawan manusia yang bodoh, merasa menemukan banyak sekali kemudahan didalam hidup ini.

Dan Selamat…!, karena anda tak perlu khawatir dan repot-repot membayar saya untuk mendapatkan rahasia kehidupan itu, karena akhirnya anda telah menemukannya sendiri dengan berusaha untuk membaca tulisan saya hingga sejauh ini. Untuk selanjutnya, silahkan resapilah kalimat-kalimat Tuhan berikut ini saudaraku, resapilah dengan tetesan air mata kebahagiaan betapa maha bijaksananya Dia.. silahkan anda temukan rahasia kehidupan lain dibalik kalimat-kalimat berikut.

Atas nama Allah yang maha pengasih dan penyayang..

1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,

2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu

3. yang memberatkan punggungmu

4. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu

5. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

6. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain

8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

Maha benar Allah dengan segala firmannya.

(QS : Alam Nasyrah 1-8)

Sumber gambar : http://baiturrahmanvni.files.wordpress.com


Curahan Hati, 25 Januari 2010

Jasad ini adalah penjara, karena didalam jasad tempat ruh berada ini saya berada dalam keterbatasan. Salah satunya, tidak bisa terus-menerus beraktifitas karena memiliki banyak sekali kelemahan. Baik itu lemah karena merasa kelelahan ataupun merasa bosan atau hal lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu karena saking banyaknya. Namun sungguh, saya sepatutnya bersyukur, karena terlahir sebagai makhluk beruntung yang dapat merasakan juga segala keindahan yang telah Tuhan berikan untuk menjadi manusia lemah yang dalam batas-batas tertentu dapat pula melampaui batas.

Planet Bumi yang indah ini, yang betapapun sungguh luar biasa karena menjadi tempat kediaman kita semua sebagai makhluk hidup, ternyata adalah sebuah penjara bagi kita. Ya, bumi ini ibarat sebuah penjara. Penjara yang mengurung keseluruhan makhluk hidup didalamnya.

Betapapun canggihnya peradaban manusia, dan betapapun luar biasanya kekuatan yang dimiliki makhluk hidup terkuat di Planet Bumi ini, ternyata tak ada satupun yang mampu untuk hidup diluar angkasa. Sampai saat ini, kita masih belum dapat menemukan walau hanya sebuah tempat tinggal di luar angkasa yang mampu menyuplai kehidupan. Kita terkurung di sebuah planet didalam tata surya yang sungguh kecil. Sangat kecil, bahkan tidak lebih besar dari setitik debu apabila dibandingkan dengan jagad raya yang belum bisa diketahui sejauh mana batas ujungnya. Dan kita ternyata memang tidak ditakdirkan untuk mengetahui apalagi menapaki batas ujung jagad raya ini. Hukum alam telah membatasi kita semua, alam semesta ini mengembang dan segala sesuatu didalamnya semakin menjauh satu sama lainnya.

Saya hidup dengan segala sesuatu yang terbatas, dan batas utama yang membatasi itu adalah sesuatu yang memiliki dua sifat yang saling bertolak belakang, yakni sifat pasti dan tak pasti. Batas utama itu adalah kematian. Kematian itu pasti akan terjadi, namun tak pasti kapan akan terjadi.

Celakanya, hidup ini adalah penjara yang memenjarakan. Saya terpenjara didalam tempat yang luar bisa indah dan sungguhpun terbatas, akhirnya ternyata segala kenikmatan didalamnya telah mampu memenjarakan pikiran ini, melupakan kenyataan bahwa ternyata hidup ini hanya sebatas penjara yang terbatas.

Tak pernahkah kita sadari ?, bahwa ternyata hidup ini berada dalam batas-batas yang tak dapat diprediksi. Tuhan telah menggengam kita, betapa bagaimanapun hebatnya kita, rupawannya kita, cerdasnya kita, kuatnya kita dan lain sebaginya. Kita sama sekali tak berdaya. Sungguh tak berdaya.

Maka hanya satu pegangan kita yang pasti, yakni sang pencipta sendiri, Tuhan yang telah menciptakan kita. Tak perduli apabila kita telah berpegang kepada suatu kepastian Tuhan, maka segala kemungkinan yang tak pasti akan menjadi sesuatu yang pasti. Dan saya yakin, segala macam kepastian Tuhan adalah suatu kepastian yang indah. Sangat indah, karena disitulah letak keindahan yang dapat dirasakan oleh sifat ilahiah kita sebagai makhluk. Sungguh..

referensi gambar : http://paskalina.files.wordpress.com


Curahan Hati, 31 Januari 2010

Pagi yang seperti biasa, namun diliputi dengan dingin suhu yang tidak biasa. Pagi ini berliput embun dan tetesan air sisa hujan semalam. Daun-daun tampak hijau meneteskan tiap titik buliran air. Pandanganku ini aku tujukan keluar jendela, tepat kesebuah jajaran tanaman bunga matahari. Tampak diantara jajaran bunga itu seekor kupu-kupu, terselip diantara sela daun-daun bunga.

Kupu-kupu itu sepertinya layu karena terjebak air hujan semalam. Sungguh malang nasibnya, namun inilah dunia. Didalam dunia selalu ada warna-warni keindahan dengan urat warna mengerikan yang terselip didalamnya. Aku hanya menginginkan warna keindahan, namun tanpa adanya hal yang tidak indah, mustahil definisi keindahan itu berada dibenaku sekarang ini. Keindahan tidak akan pernah ada tanpa ada hal yang tidak indah sebagai lawannya. Kadang, tak ayal, semuanya membingungkan diriku. Ya, aku bingung dengan setiap keadaan itu. Ah… pikiranku tampaknya terlalu larut dalam kerumitan dualitas hukum alam yang berlaku di alam semesta ini.

Aku teringat akan efek kupu-kupu (Butterfly effect) yakni sebuah istilah dalam teori chaos. Pada Tahun 1961 Edward Norton Lorenz, seorang peneliti meteorologi telah menemukan bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brazil dapat menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian. Hanya sedikit perubahan pada kondisi awal, seperti kepakan sayap kupu-kupu dapat mengubah secara drastis kelakuan sistem pada jangka panjang. Dan aku menemukan sebuah rahasia keindahan Tuhan yang lain.

Efek kupu-kupu mengandung arti bahwa perbuatan kecil dalam hidup ini sebagai kepakan sayap kupu-kupu dapat berarti besar dalam sejarah dunia yang dalam hal ini bertindak sebagai angin tornado. Tiap hal yang dilakukan manusia di dunia akan berpengaruh besar dalam sejarah dunia walaupun hal itu sering dianggap remeh. Aku sendiri tak tahu mengapa aku berada di kondisi yang aku miliki seperti sekarang. Tentu saja peristiwa lalu yang besar maupun kecil lah yang menyebabkan semua ini terjadi. Semua sejarah yang terjadi di dunia ini merupakan kombinasi acak dari seluruh perbuatan yang dilakukan manusia. Masing-masing manusia berkontribusi pada sejarah dunia. Jadi, sebenarnya hidup dalam dunia itu sangat penuh akan pintu-pintu kemungkinan. Peristiwa sekecil apapun dapat membuka sebuah pintu sejarah dan menutup pintu lainnya. Sejarah dunia hanya mencatat satu-persatu pintu-pintu yang dilewatinya.

Dan kupu-kupu itu membuat terbersit dipikiranku sesosok bait-bait yang melantunkan irama detakan nadi emosi aku dahulu, dahulu ketika itu karena waktu telah bergerak terus maju hingga mencapai saat ini. Dan saat ini aku terhanyut dalam buaian perasaan kembali, perasaan yang telah berlalu itu, sangat kuat, begitu kuat. Sebab tampaknya kekuatan itu adalah suatu kekuatan yang menjadi pijakan pemberi alasan mengapa aku hidup didunia ini, aku yakin itu. Meski mungkin kenyataannya kekuatan kuat itu sangat kecil berdampak dalam kehidupan, namun dampak sekecil apapun merubah kearah dampak yang sangat berbeda, drastis, dramatis.

*

Mati, mungkin sebuah kata yang menggambarkan keadaan suatu makhluk yang jasadnya telah ditinggal oleh ruhnya. Apabila aku gambarkan cinta didalam diri ini sebagai ruh, maka aku mendapatkan bahwa ruh itu telah kehilangan jasadnya. Namun esensi cinta itu tetap ada, karena ruh itu kekal meski jasadnya telah mengurai sejak dahulu.

Aku berbicara tentang mati, sebab mati itu telah melanda kupu-kupu yang kini berada diatas genggaman tanganku ini. Aku terlambat menyelamatkan kupu-kupu malang itu. Dan akupun tak tahu harus berbuat apa untuk menyelamatkan kupu-kupu yang walaupun tetap hidup, namun mustahil dapat terbang lagi karena sayapnya telah basah dan sedikit terkoyak disapu rintik hujan. Takdir telah berkata meski menyakitkan. Kupu-kupu itu kaku, bisu, seperti saat aku menatap gadis cinta itu dari kejauhan. Dan telah terlambat, sebab karena kini sang gadis cinta itu telah dimiliki oleh orang lain. Dan aku tak mampu lagi untuk menatapnya. Tusukan perasaan perih terlalu menyakitkan dan tajam dibandingkan keindahan saat aku menatapnya dengan tajam.

Kini yang hidup adalah semangat dan ruh dihatiku ini, ruh sebagai gambaran aku tentang cinta. Maka bersama linangan air mata yang pernah aku tetesakan. Aku telah bertekad untuk membuat ruh cinta ini tersenyum, meski kini mungkin aku tak akan pernah bisa untuk dapat tersenyum karena dia sang gadis cinta. Ah, cinta memang tak hadir untuk dapat saling memiliki. Dan itulah persetannya cinta. Cinta bagaikan pembunuh yang menikam perih dengan pisau beracun kebahagiaan didalamnya, racun itu perlahan membunuh secara menyakitkan.

Dan sungguh aku telah menjadi seorang pesimis yang gila. Aku menatap kupu-kupu itu, sembari bertanya. Apakah seekor kupu-kupu dapat merasakan cinta?. Dan aku berharap, semoga pabila kupu-kupu itu memiliki cinta, maka cinta yang ia miliki tidak seperti nasib malang cinta yang aku punya. Aku begitu pesimis karena serasa menjadi seekor ulat bulu. Kemalangan menimpa diriku. Aku hidup sebagai seseorang yang tak berguna. Seperti hama yang merusak setiap pucuk daun-daun muda, bunga-bunga indah yang mekar ataupun diatas buah yang akan tumbuh. Dan aku ragu akan mampu menjadi seekor kupu-kupu. Aku tak berani untuk berubah menjalani berbagai macam perubahan yang telah terjadi. Meski perubahan itu menjadi makhluk cantik bernama kupu-kupu. Sebab aku tahu, kupu-kupu itu walau dengan kelopak elok sayapnya mengepak sehingga terbang melewati pucuk pohon jeruk untuk mencari manisnya saripati madu. Namun pada akhirnya mati tersapu air hujan, terhimpit kedinginan dideretan tanaman bunga matahari. Sendiri terkapar dan layu diantara deretan keindahan gemerlap warna terang dan keceriaan bunga matahari dikala sinar mentari muncul malu-malu dari ufuk timur pagi.

indah nian,,


Motivasi, 31 Januari 2010

Sebagai seorang yang bergelut di bidang IT (mahasiswa ilmu komputer) telinga saya sering mendengar istilah “bahasa tingkat tinggi”. Tahukah kawan apa itu bahasa tingkat tinggi?, bahasa tingkat tinggi adalah sebutan dikalangan kami bagi suatu bahasa pemrograman yang bentuk sintaksnya mendekati bahasa manusia, tentu saja hal itu menjadikan bahasa pemrograman tersebut lebih mudah untuk dapat dimengerti dan dipahami karena terdiri dari bahasa manusia didalam kehidupan sehari-hari, bukan dalam bentuk bahasa mesin yang terdiri dari bilangan-bilangan biner, deretan perpaduan angka 0 dan 1. Dan saya tidak akan membahas panjang lebar tentang bahasa pemrograman karena sedang pusing dengan tugas-tugas mata kuliah yang sering berhubungan dengan hal yang seperti itu.

Saya sangat menyukai bentuk istilah seperti ini, bahasa itu menjadi disebut dengan bahasa tingkat tinggi bukan karena bahasa yang kompleks, sulit dimengerti dan hanya dimengerti oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan dan intelegensi tinggi walaupun sejatinya terlihat sangat keren. Tapi justru akan menjadi lebih keren suatu bahasa itu cenderung lebih ke arah sederhana, lebih mudah untuk dapat dipahami sekalipun oleh orang-orang yang awam, dapat dinikmati semua kalangan -memasyarakat.

Bagi saya pribadi, kecerdasan dalam berbahasa sesungguhnya bukan terletak dalam seberapa kompleks dan rumitnya bahasa itu, tetapi lebih kepada sejauh mana suatu bahasa itu dapat menjadi sederhana meskipun apa muatan isi dan makna yang terkandung didalamnya begitu kompleks. Menjadikan suatu bahasa itu menjadi suatu bahasa yang mudah untuk dimengerti oleh setiap orang lebih sulit daripada membuat suatu bahasa yang kompleks. Bila digeneralisasi lebih jauh lagi dapat ditarik kesimpulan, membuat sesuatu yang sederhana lebih sulit daripada membuat sesuatu yang kompleks. Sesuatu yang sederhana lebih jauh bernilai daripada sesuatu yang kompleks.

Celakanya kecenderungan saya untuk membuat suatu yang sederhana adalah sulit sekali dibandingkan dengan membuat sesuatu yang rumit. Kerumitan sesungguhnya justru saya dapatkan ketika saya mencoba mengkonversikan sesuatu yang rumit dan kompleks menjadi sesuatu yang sederhana. Kadang menjelaskan isi didalam pikiran kepada orang lain agar dapat mudah dipahami, menjadi suatu hal yang sulit dilakukan oleh saya. Inilah tantangan bagi saya. Salah satu cita-cita saya adalah ingin menjadi seorang guru yang dapat menjelaskan berbagai macam ilmu pengetahuan yang rumit menjadi dapat dimengerti oleh semua murid yang saya beri pengajaran. Akan sangat bahagia apabila suatu saat nanti saya dapat membuat suatu penjelasan yang benar-benar membuat penerangan yang “terang” kepada murid saya apabila saya menjadi gurunya. Akan sangat menjadi bermakna, apabila setiap makna bisa ditransfer menjadi lebih bermakna. Dan itulah sebesar-besarnya manfaat apabila makna itu dapat diubah menjadi suatu kehidupan yang bermakna.

Saya menemukan suatu hal untuk mencapai suatu kesederhanaan, yakni ketika saya dapat memahami apa itu sesuatu yang rumit, menyelaminya dengan berbagai macam kerumitan dan akhirnya kesederhanaan itu muncul dengan sendirinya dibalik kekompleksan dan segala kerumitan yang ada disitu. Yup, segala kerumitan itu ketika telah dipahami dan dikaji ternyata akan disadari telah berubah menjadi suatu hal yang sederhana. Mungkinkah ini berarti Tuhan ternyata membuat alam semesta yang kompleks dan rumit ini sesungguhnya dalam bentuk yang sangat sederhana?

Minggu 31 januari 2010, Menulis sembari mendengar gesekan alunan saxsophone nya Kenny G. Tertegun kagum dengan seorang Einstein yang bisa membuat sesuatu kerumitan alam semesta ini menjadi sebuah bahasa formula sederhana e=mc^2.

credit ilustrasi: http://bungakehidupan.files.wordpress.com


Renungan, 4 Januari 2010

Dengan nafas satu-satu, dengan detakan jantung satu-satu, dan ketukan jari-jari tangan satu-satu kedagu.

Nafas satu-satu menghirup udara, dan udara itu ada meski terlihat seperti tak ada. Namun saya merasakan kehampaan. Bukan kehampaan didalam paru-paru, tetapi kehampaan didalam jiwa. Sudah sejauh mana saya melangkah maju, sudah sejauh mana saya berpijak, kini ternyata masih belum sesuai dengan apa yang saya angan-angankan dahulu. Kesia-siaan masih saja sering saya lakukan. Sungguh awal tahun yang diliputi penyesalan. Penyesalan selalu datang di akhir, dan akhir selalu menjadi sebuah awal yang baru. Tahun ini harus menjadi awal baru, awal segala macam kebaikan tentunya. Dan yang saya inginkan pula menjadi suatu akhir dari berbagai macam keburukan didalam diri ini. Walaupun secara idealnya itu tidak akan pernah dapat terjadi, mengingat saya adalah seorang manusia biasa. Manusia itu tempatnya salah dan lupa.

Malam ini renungan kembali menelusup jauh-jauh kedalam pikiran bodoh ini, dan kecerdasan didalamnya membuyar. Itu dapat saya rasakan karena saya merasa menjadi orang yang bodoh. Merasa bodoh artinya adalah sekarang telah menjadi lebih pintar daripada yang lalu. Menyadari akan kebodohan diri, berarti mengetahui suatu pengetahuan yang baru. Dengan kata lain dengan merasa bodoh saya telah menjadi pintar. Ya, menjadi pintar setidaknya untuk saat ini apabila dibandingkan dengan saat yang telah lalu. Maka sebelumnya dengan jujur saya mengatakan kepada kalian, saya bukanlah seseorang yang cerdas. Uh, walaupun dari buku tentang Kecerdasan Buatan suatu mesin komputer yang saya dapat pahami, ternyata pengertian dan devinisi suatu kecerdasan itu secara filosofis berada jauh kedalam, kepelosok pikiran dan sulit terdevinisikan sehingga sebenarnya pengertian tentang devinisi kecerdasan itu merupakan sesuatu yang bias, akan tergantung dari sudut filosofis mana kita memandangnya. Beruntung Alan Turing pada tahun 1950 mengajukan pengujian yang dinamakan Uji Turing yang akhirnya dapat mengevaluasi perilaku kecerdasan sebuah mesin.

Dan mohon maaf, karena tampaknya saya sudah terlalu jauh berbicara tentang ilmu komputer sehingga membuat tulisan ini kurang nyaman untuk dapat dinikmati oleh setiap kalangan. Mohon dimaafkan apabila membuat tulisan ini semakin menjadi bertambah rumit.

Setiap aliran waktu yang telah terlewati tak akan pernah diulang kembali, sama seperti energi dari hasil pemecahan karbohidrat, lemak dan protein dari pencernaan yang berbaur dengan oksigen dari pernafasan, yang kesemuanya itu mengalir pula keseluruh aliran darah. Energi itu terpakai dan mengalir, sampai akhirnya satu-satunya alasan untuk berhenti mengalir adalah karena kematian. Mungkin pada saat kematian itu kehidupan ini telah berakhir, namun seperti yang saya katakan diawal, akhir itu selalu menjadi sebuah awal yang baru. Sayangnya kita seringkali lupa dengan energi yang mengalir didalam tubuh kita, kita juga lupa akan waktu yang terus mengalir dan terus mengalir.

Ini adalah nyata, baru saja saya membaca sebuah artikel yang membahas tentang lampu dengan tenaga darah manusia yang ditemukan oleh Mike Thomspon. Cara kerjanya adalah dengan menggunakan Luminol, yakni senyawa kimia yang digunakan ilmu forensik untuk mendeteksi keberadaan darah pada Tempat kejadian perkara (TKP). Luminol bereaksi dengan besi (ferum) pada sel darah merah dan membuat terang berwarna biru. Untuk membuat lampu menyala kita harus meneteskan darah terlebih dahulu. Lampu seperti itu disamping hanya dapat digunakan sekali saja, juga kita akan berfikir dua kali untuk menyalakan lampu tersebut. Siapasih yang rela menghambur-hamburkan darahnya untuk menyalakan sebuah lampu?.

Kisah lampu berbahan bakar darah manusia itu menjadi bahan renungan tentang sebuah persepsi energi didalam aliran darah manusia. Asal-usul energi yang menunjang kehidupan ini adalah sesuatu yang sangat mahal. Ini seharusnya membuat saya berfikir ulang bahwa betapa berharganya energi itu, bahwa seringkali terjadi pemborosan energi didalam kehidupan ini. Energi akan dikatakan menjadi boros apabila tidak digunakan secara efisien. Apa yang telah saya lakukan selama ini, hal-hal apa saja yang saya isi didalam kehidupan kebanyakan adalah suatu pemborosan energi. Saya sangat menyesali semua itu, saya telah lupa bahwa semua itu akan dipertanggung jawabkan kelak. Sejauh mana pencapaian suatu kesuksesan yang saya lakukan tidak seimbang dengan energi yang telah saya habiskan :( .

Wahai Tuhan, dengan renungan ini semoga saya dan para pembaca tulisan ini bisa menjadi makhluk yang sadar akan berharganya setiap kedipan dan gerakan, mensyukuri setiap anugrah yang Engkau berikan didalam kehidupan ini. Jadikan kami makhluk yang Selalu berusaha untuk mengefisienkan setiap energi dan waktu yang engkau berikan menjadi konversi amal kebaikan dan jalan yang diridhoiMu. Selalu sadarkan kami Tuhan, bahwa terlalu banyak kelakuan yang menjauh dari rasa syukur terhadapMu. Maka jauhkan kami dari semua keburukan dan dekatkanlah kami ditahun ini, dekatkan kami disaat yang akan datang, dekatkan kedalam naungan curahan kebaikan. Dan Banyak kebaikan. Sungguh saya berharap, Sungguh, Dan sungguh.

Semoga

Proyeksi Diri, 31 Januari 2010

Akhirnya saya telah menyelesaikan Ujian untuk yang terakhir di BINA SARANA INFORMATIKA. Dan semoga hari ini adalah Ujian terakhir yang saya lalui, tak akan lagi ada ujian karena besok bukan lagi bernama Ujian, tetapi sudah masuk ke penentuan pilihan hidup.

Ada kelegaan yang melapangkan dada. Tetapi ada juga banyak ketakutan yang menghampiri didepan mata. Bukan hanya masalah ketakutan, ini adalah masalah kepuasan dan harga diri. Walaupun bukan harga mati tetapi ini adalah suatu kedaan besar yang akan sebentar lagi harus aku mampu lalui. Keinginan untuk dapat membanggakan orang tua, ya hanya itu saja. Membuat orangtua bangga, tersenyum lepas melihat anaknya diwisuda dan segera memperoleh pekerjaan untuk dapat hidup mandiri.

Kedua orangtuaku, Ayah dan Ibu. Ibu yang terbaik didunia yang aku miliki dan ayah paling hebat sedunia. Tak berlebihan aku menyebut kalianlah orangtua terbaik sedunia. Semua itu, cinta dan kasih sayang kalian yang telah diberikan kepadaku sungguh tak akan pernah mampu aku balas walau aku mencoba membalasnya seumur hidupku, karena seluruh kehidupanku ini adalah juga atas semua kasih sayang yang telah kalian berikan.

Ayah dan ibuku, Kepuasan didalam bathinku atas apa yang kini aku persembahkan kepada kalian sangat belum membuatku lega. Sampai saat ini dan detik ini nafasku disini masih berasal juga dari jerih payah kalian. Aku masih belum bisa membuat ayah dan ibu dapat lega tanpa memikirkan dan melepas aku untuk dapat hidup sendiri dan mandiri. Aku masih belum juga dapat hidup tanpa tanggungan kalian berdua. Sungguh aku sebenarnya malu.

Kemaluanku makin hari semakin bertambah besar, dan aku harus semakin semangat untuk bekerja keras mencapai apa yang aku ingin capai. Dengan senang hati aku akan melakukannya. Namun kesulitan yang tetap berada menghalangi langkahku ini adalah ada didalam diriku sendiri. Rasa malas, kepribadaian yang buruk dan segala perangai yang buruk didalam diriku. Sungguh sulit sekali terlepas dari masalah didalam diri ini. Huh. Mungkin ini berarti aku masih juga belum bisa hidup mandiri, masih juga belum beranjak dewasa. Masih belum mampu untuk membuka mata sepenuhnya. Dan memang seperti itulah pandanganku didepanku ini, jalan didepanku yang aku pandang masih terlihat gelap. Ayah dan Ibu, maafkan aku yang telah mengecewakan kalian…

Strategi saat ini adalah aku harus mencapai target dan cita-cita. Yup, karena dengan cara itulah aku yakin apabila apa yang aku cita-citakan tercapai maka apa yang orangtuaku cita-citakan juga tercapai. Karena aku tahu dari setiap binar mata kesejukan yang dipancarkan saat aku memandang wajah hangat mereka, cita-cita mereka hanyalah ingin melihat aku dapat hidup bahagia didunia ini. Tuhan, aku tahu Engkau maha mengetahui meskipun aku tak menuliskan isi pikiran dan keinginannku ini, aku tahu Engkau mengetahui bahwa kebahagiaan hamba adalah bisa membahagiakan mereka. Tuhan, aku memohon kepadaMu, beri aku kekuatan untuk mencapai semua cita-cita yang aku inginkan, jadikan hamba anak yang bisa berbakti kepada kedua orang tua, juga jadikan hamba manusia yang selalu berserah diri kepadaMu…

amin,,


Proyeksi Diri, 31 Januari 2010

Sungguh aku seorang yang bodoh, karena tak berhenti mengutuk diri sendiri bodoh. Ya, walaupun aku tahu bahwa aku bodoh karena telah mengutuki segala kebodohanku ini yang sebenarnya tidak akan membuat aku terlepas dari kebodohan ini. Itulah kebodohan diriku, aku tahu segala kebodohan yang aku lakukan, namun aku tetap melakukan kebodohan itu. Maka sungguh aku adalah seorang yang bodoh.

Hidup ini hanya aku jalani satu kali saja, aku tahu itu. Dan penyesalan terbesar didalam hidupku adalah menjalani hidup yang telah menyia-nyiakan kesempatan untuk dapat hidup bersamamu. Mungkin ketika itu, jika aku tak terlalu memikirkan akan kebodohan diri dan terjatuh dalam lingkup pikiran pesimistis ini sehingga aku kehilangan keberanian dan kehilangan kata-kata saat memandangi dirimu, kehilangan akal sehat saat aku ingin mengatakan semuanya kepadamu. Ah, tapi percuma semua itu mungkin telah berakhir, karena kini aku telah kehilangan semuanya.

Kini aku tetap disini, untuk yang kesekian kali hanya mampu memandang sesuatu yang aku inginkan tanpa mampu bergerak untuk meraihnya. Semua itu karena ketakutan akan kebodohan telah terlebih dahulu meliputi diri dan menutupi semuanya sehingga aku tak mampu bergerak. Sungguh, yang aku inginkan adalah hanya ingin membuat engkau bahagia. Namun Tahukah kamu aku takut tak mampu membahagiakan dirimu. Dan semua keadaan sulit ini telah membuatku gila..

Maka aku telah menjadi muak, aku tak mau lagi berlarut dikegelapan dan jatuh kelubang yang sama berulang kali.

Renungilah kawan,,,,


Sekilas Info, 31 Januari 2010

Kartu debit dan kartu ATM adalah kartu khusus yang di berikan oleh bank kepada pemilik rekening, yang dapat digunaan sebagai alat transaksi secara elektronik, jika digunakan untuk transaksi di mesin ATM maka kartu tersebut disebut dengan kartu ATM, jika kartu tersebut digunakan untuk transaksi pembayaran dan pembelanjaan non tunai dengan menggunakan alat EDC (Elektronic Data Capture) maka disebut sebagai kartu Debit, untuk kartu debit selain otorisasi menggunakan PIN dimungkinkan pula menggunakan tanda tangan seperti halanya kartu kredit.

Kegunaan kartu Debit dan kartu ATM

Kartu Debit dan kartu ATM digunakan untuk transaksi secara elektronik, adapun jenis transaksi yang disediakan yaitu :

  1. Setoran tunai
  2. Penarikan tunai
  3. Transfer dana
  4. Pembayaran
  5. Pembelanjaan

Sedangkan jenis informasi yang di sediakan antara lain.

1.Informasi saldo

2.Informasi kurs

Dan seiring kemajuan teknologi informasi ini terus bertambah.

Keuntungan

  1. Mudah
  2. Aman
  3. Fleksibel
  4. Leluasa

Makna Logo pada kartu Debit dan kartu ATM

Logo yang terdapat dikartu menunjukan kartu tersebut dapat digunakan pada jaringan lokal maupun internasional;

1. Jaringan lokal

Link, ALTO,ATM bersama,PRIMA

2. Jaringan Internasional

CIRRUS,MAESTRO, Mastercard Electronic, VISA Plus, VISA Electron

Biaya

Biaya akan dikenakan pada masing-masing kartu tergantung dengan Bank yang menerbitkan kartu, umumnya biaya dikeluarkan jika menggunakan jaringan lain, biaya transaksi via jaringan yang dikenakan oleh bank penerbit akan berbeda dengan transaksi yang dilakukan pada jaringan lokal dan jaringan internasional.

Hal hal yang perlu di perhatikan

1. Apabila kartu hilang segera melapor ke call center bank penerbit

2. Pastikan kartu selalu berada dibawah pengawasan anda.

3. Pastikan kartu tidak dipindah tangankan ke orang lain.

4. Jangan meletakan kartu didekat benda yang mengeluarkan elektromagnetik atau benda yang mengeluarkan panas.

5. Jangan memberi tahukan PIN anda kepada orang lain, serta setiap waktu periodik PIN harus diganti

6. Kesalahan pemasukan PIN secara berulang akan mengakibatkan Kartu di telan mesin.

7. Tanyakan kepada bank penerbit untuk biaya-biaya yang dan batas transaksi.

Cukup simpel untuk mengetahui tentang kartu ATM dan kartu Debit Lain kali aq lanjutkan tentang Memahami Bunga Kredit…

Hati-hati menggunakan kartu ATM baru-baru ini sedang maraknya pembobolan ATM dengan modus Skimming. Skimming merupakan modus pembobolan ATM dengan cara dengan cara mengkombinasikan data capturing kamera dengan data kartu ATM yang budah terekam dengan alat lain, seperti perangkat yang menyerupai perangkat mesin ATM atau alat skimmer di letakan di mesin ATM, selain itu pelaku meletakan kamera di dekat mesin ATM sehingga pelaku dapat melihat PIN nasabah.

Hasil dari Skimming kemudian membuat kartu ATM dengan data kartu ATM korban sehingga didapat kartu ATM yang identik, dengan memiliki kartu ATM dan no PIN maka pelaku leluasa mengambil uang korban.

Perangkat Skimmer ternyata juga bisa dilakukan melalui alat debit kartu di mall atau toko yang menyediakan layanan pembayaran secara debet. Cara kerjanya hampir sama saja dengan modus yang diterapkan di mesin-mesin ATM.

Untuk mencegah aksi skimmer ini, menurut Departemen Saluran Elektronik Artajasa, yang menjadi penyedia ATM yang digunakan bersama oleh 74 bank di Indonesia, mengatakan bahwa diperlukan pengaman anti skimmer di mesin ATM. Pengaman mesin ATM sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu cocor bebek dan jitter. Cocor bebek adalah alat yang ditempel di mulut slot kartu, sehingga pelaku tidak bisa menempel skimmer. Pengaman kedua adalah jitter, aplikasi yang membuat kartu masuk dan keluar slot secara perlahan, untuk mencegah data terekam, sehingga nasabah diminta sabar untuk menunggu, jangan memaksa tarik atau dorong kartu. Masih dari sumber yang sama, pengaman tersebut ditujukan untuk meminimalisir pencurian bermodus skimmer, walaupun tidak 100 persen dapat menghilangkannya. Nasabah bisa meningkatkan keamanan dengan mengganti PIN dan menutupi dengan tangan ketika memasukkan nomor PIN agar tidak terekam kamera tersembunyi.


Berikut adalah tips agar terhindar dari skimming ATM

  • Jaga keamanan dan kerahasiaan kartu dan PIN Anda. Jangan mencatat nomor PIN di kartu ATM karena rawan digunakan orang lain bila hilang. Jangan pernah memberi tahu PIN ATM kepada orang lain.
  • Hindari menggunakan nomor PIN yang diambil dari tanggal lahir atau nomor lain yang terkait dengan pengguna ATM.
  • Gunakan ATM yang berlokasi di Cabang Bank atau yang dekat security, hindari ATM terpencil walaupun di ATM terpencil tidak perlu antri.
  • Gunakan Ruang ATM yang benar benar aman dan jauh dari orang-orang tidak dikenal.
  • Tutup dengan jari Anda saat Input PIN di ATM
  • Jika kartu macet dan tidak bisa keluar dengan usaha sendiri, tinggalkan saja karena orang lain tidak bisa menggunakan tanpa mengetahui PIN-nya.
  • Jika kejadian ini sudah menimpa jangan panik, segera blokir kartu ATM dan selanjutnya segera laporkan ke kantor kepolisian terdekat.
  • Para pelaku juga sering melancarkan aksinya pada hari libur agar korban tidak bisa langsung menghubungi Bank dari ATM bersangkutan.
  • Pastikan Anda mengambil kembali kartu ATM usai bertransaksi.
  • Jangan tinggalkan kertas struk di mesin ATM. Dan bila kartu tertelan mesin, hubungi bank bersangkutan untuk memblokade rekening.
  • Segera lakukan pemblokiran Kartu ATM, jika Kartu ATM hilang hubungi via telepon atau datangi kantor cabang penerbit kartu.
  • Amati dan waspada ketika masuk ke dalam ruang ATM.
  • Amati apakah ada alat skimmer atau kamera pengintai.
  • Jangan langsung percaya dengan orang yang mengaku sebagai karyawan bank di sebuah mesin ATM.
  • Jangan sembarangan menghubungi nomor telepon yang mengatasnamakan pihak bank.
  • Simpan nomor telepon resmi dan alamat kantor bank Anda

    Sumber : Vice President E-business Head Citibank N.A Rudy Hamdani

    BTemplates.com

    Diberdayakan oleh Blogger.

    Pages

    Profil

    Foto saya
    Jakarta, jakarta selatan, Indonesia
    Remaja. Tinggal di Jakarta. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

    Followers

    Total Tayangan Halaman

    Popular Posts