Senin, 10 Mei 2010

Linux, 11 mei 2010

Beberapa waktu lalu saya kedatangan server baru HP Proliant ML370 G5. Dan bos saya menyuruh saya untuk menginstall Linux dalam hal ini Red Hat Enterprise Linux 5 Server (RHEL5) dan karena Server HP tipe ini punya Dual ethernet (NIC) maka lantas saja bos saya menyuruh saya untuk teaming NIC server tersebut.

Teaming/Bonding NIC?

Teaming NIC di kenal pada Windows Platform dengan menggunakan tools tapi di Linux istilah ini dikenal dengan Bonding NIC yang tujuannya adalah sama yakni methode menggabungkan multiple ethernet pada 1 (satu) IP (internet protocol) atau single interface untuk tujuan load balancing atau active backup (redundant).

Configuring

Pertama saya masuk dalam direktori /etc/sysconfig/network-scripts

[root@nameserver sysconfig]# cd /etc/sysconfig/network-scripts

Dalam direktori ini saya akan mulai konfigurasi ethernetnya menggunakan command vi, karena ethernetnya ada dua maka saya buat eth0 dan eth1.

[root@nameserver network-scripts]# vi ifcfg-eth0

Kemudian masukkan konfigurasi seperti dibawah ini setelah menekan insert;

DEVICE=eth0
ONBOOT=yes
MASTER=bond0
SLAVE=yes
USERCTL=no
PERDNS=no
TYPE=Ethernet
BOOTPROTO=no

Setelah selesai tekan escape kemudian :wq untuk menyimpan.

Kemudian masih dalam direktori yang sama saya buat lagi untuk ethernet yang kedua (eth1) dengan menggunakan command vi juga

[root@nameserver network-scripts]# vi ifcfg-eth1

Kemudian masukkan konfigurasi seperti dibawah ini setelah menekan insert;

DEVICE=eth1
ONBOOT=yes
MASTER=bond0
SLAVE=yes
USERCTL=no
PERDNS=no
TYPE=Ethernet
BOOTPROTO=no

Setelah selesai tekan escape kemudian :wq untuk menyimpan.

Masih dalam direktory yang sama juga, kemudian saya buat file konfigurasi baru (bond0) dengan menggunakan command vi;

[root@nameserver network-scripts]# vi ifcfg-bond0

Kemudian masukkan konfigurasi seperti dibawah ini setelah menekan insert;

DEVICE=bond0
BOOTPROTO=none
ONBOOT=yes
NETWORK=192.168.1.0
NETMASK=255.255.255.0
IPADDR=192.168.1.2
USERCTL=no
GATEWAY=192.168.1.3
TYPE=Ethernet
IPV6INIT=no
PEERDNS=no

Setelah selesai tekan escape kemudian :wq untuk menyimpan.

Kemudian saya pindah ke direktori /etc untuk memberikan alias dari konfigurasi bonding yang saya buat; dalam hal ini saya edit configurasi file modprobe.conf;

[root@nameserver ~]#vi /etc/modprobe.conf

Kemudian masukkan konfigurasi seperti dibawah ini setelah menekan insert;

alias bond0 bonding
options bond0 miimon=100 mode=active-backup
alias eth0 bnx2
alias eth1 bnx2
alias scsi_hostadapter cciss
alias scsi_hostadapter1 ata_piix

Setelah selesai tekan escape kemudian :wq untuk menyimpan.

Finalizing

Kemudian restart service networknya atau restart OS;

[root@nameserver ~]# service network restart

Setelah itu kita bisa check hasil configurasi tadi dengan command ifconfig

[root@nameserver ~]# ifconfig

Dan terlihatlah hasilnya;

bond0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:1E:0B:D0:51:E0
inet addr:192.168.1.2 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::21e:bff:fed0:51e0/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING MASTER MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:866801206 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:1277514933 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:1909278714 (1.7 GiB) TX bytes:1027430962 (979.8 MiB)

eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:1E:0B:D0:51:E0
inet6 addr: fe80::21e:bff:fed0:51e0/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING SLAVE MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:860479510 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:1277514853 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:1116089563 (1.0 GiB) TX bytes:1027418498 (979.8 MiB)
Interrupt:16 Memory:f8000000-f8012100

eth1 Link encap:Ethernet HWaddr 00:1E:0B:D0:51:E0
inet6 addr: fe80::21e:bff:fed0:51e0/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING SLAVE MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:6321696 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:80 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:793189151 (756.4 MiB) TX bytes:12464 (12.1 KiB)
Interrupt:17 Memory:fa000000-fa012100

Langkah terakhir tinggal saya ping ke network sambil cabut salah satu cable CAT 5 yang terhubung ke RJ45 yang ada di salah satu NIC tersebut.. Dan hasilnya ping masih berjalan.. reply..



Sabtu, 08 Mei 2010




1.
Short Message Service (SMS) adalah layanan dasar telekomunikasi seluler, yang tersedia baik di jaringan GSM maupun CDMA. Sebagai layanan dasar, service sms dapat digunakan pada semua jenis hand phone (HP). Setiap SIM card dari sebuah operator yang diaktifkan hampir dipastikan dapat langsung dapat digunanakan untuk sms, karena SIM card akan otomatis menyediakan setting service center di HP tersebut.

Kemudahan penggunaan, variasi layanan, dan promosi yang cukup gencar dari operator seluler menjadikan sms sebagai layanan yang cukup populer di masyarakat sejak akhir 90 an sampai sekarang. Seiring perkembangan teknologi dan kreativitas dari operator dan service provider, layanan sms yang mulanya hanya untuk saling kirim pesan antara subscriber (point-to-point) kini berkembang berkembang dan lebih variatif, seperti layanan polling, ringtone, sms premium, mobile bangking, ticketing dll.

Artikel ini menjelaskan mengenai prinsip dasar kerja sms, dan diharapkan dapat menambah wawasan bagi anda yang baru menganal dunia telekomunikasi.

Untuk mengetahui bagaimana proses pengiriman sms berlangsung, kita perlu lebih dulu mengetahui arsitektur jaringan yang dipakai. Di Indonesia ada 2 macam teknologi jaringan seluler yang cukup populer, yaitu GSM dan CDMA. Teknologi jaringan itu kini mengalami perkembangan dan tentunya menawarkan berbagai kelebihan, diantaranya teknologi WCDMA, UMTS (3G) dan CDMA 2000. Pembahasan kali ini akan dijelaskan lebih fokus pada arsitektur jaringan GSM.

1.Arsitektur Jaringan GSM

Dalam jaringan GSM umumnya ada beberapa perangkat pokok diantaranya BTS, BSC, MSC/VLR, HLR dan SMSC. Berikut ini penjelasan masing-masing perangkat.
Arsitektur Jaringan GSM

Dalam jaringan GSM umumnya ada beberapa perangkat pokok diantaranya BTS, BSC, MSC/VLR, HLR dan SMSC. Berikut ini penjelasan masing-masing perangkat.Base Transceiver Station (BTS)
BTS berfungsi sebagai perangkat tranceiver untuk melakukan komunikasi dengan semua handset (MS) yang aktif dan berada dalam area cakupannya (cell). BTS melaksanakan proses modulasi/demodulasi sinyal, equalisasi sinyal dan pengkodean error (error coding). Beberapa BTS dapat terhubung dengan sebuah BSC (Base stasion Controller), sementara itu radius cakupan dari suatu cell berkisar antara 10 sampai 200 m untuk cell terkecil hinggal beberapa kilometer untuk cell terbesar. Sebuah BTS biasanya dapat melayani 20–40 komunikasi panggilan secara bersamaan.

1.Base Station Controller (BSC)
BSC menyediakan fungsi pengaturan pada beberapa BTS yang dikendalikannya. Dinataranya fungsi handover, konfigurasi cell site, pengaturan sumber daya radio, serta tuning power dan frekuensi pada suatu BTS.
BSC merupakan simpul (konmsentrator) untuk menghubungkan dengan core network. Dalam jaringan GSM umumnya sebuah BSc dapat mengatur 70 buah BTS.

2.Mobile Switching Center (MSC) and Visitor Location Register (VLR)
MSC berfungsi melakukan fungsi switching dan bertanggung jawab untuk melakukan pengaturan panggilan, call setup, release, dan routing. MSC juga melakukan fungsi billing (terhubung ke billing system) dan sebagai gateway ke jaringan lain. VLR berisi informasi user yang bersifat dinamis yang sedang “attach” berada pada jaringan mobile, termasuk letak geografis. Biasanya VLR terintegrasi dengan MSC.

Dari MSC sebuah jaringan seluler berkomunikasi dengan jaringan luar, misalnya : jaringan telepon rumah/Public Switched Telephone Network (PSTN), jaringan data Integrated Services Digital Network (ISDN),
Circuit Switched Public Data Network (CSPDN), dan Packet Switched Public Data Network (PSPDN).

3.Home Location Register (HLR)
HLR adalah perangkat yang berisi data detail untuk tiap subscriber. Sebuah HLR umumnya mampu berisi ribuan sampai jutaan data pelanggan. Informasi yang ada di HLR antara lain Mobile Station ISDN Number (MSISDN), International Mobile Subscriber Identity (IMSI), profile service subscriber,dll. Untuk komunikasi dengan elemen jaringan lain, HLR menggunakan protokol MAP (Mobile Application Part)

4.Short Message Service Center (SMSC)
SMSC mempunyai peran penting dalam arsitektur sms. SMSC berfungsi menyampaikan pesan sms antar Mobile Station(MS)/ HP, dan juga melakukan fungsi store-and-forwarding sms jika nomor penerima sedang tidak dapat menerima pesan. Didalam jaringanya sebuah operator dapat mempunyai lebih dari satu perangkat SMSC, sesuai besar trafik sms jaringan tersebut. SMSC dapat berkomunikasi dengan elemen lain seperti MSC, dan HLR dengan menggunakan protokol MAP. Seiring berkembangnya layanan, SMSC juga dapat berkomunikasi dengan server aplikasi menggunakan sebuah protokol yang cukup pupuler yaitu, Short Message Peer tio Peer Protocol (SMPP).

2.Diagram Alir SMS

Ada dua macam layanan dasar SMS:
- Mobile terminated (from a SMS–C to a mobile station (MS)) SMS
- Mobile originated (from a mobile station to a SMS–C) SMS

SMS Mobile Terminating (SMS MT)
SMS MT adalah pengiriman SMS dari SMSC ke MS. Untuk pegiriman SMS ini akan disediakan informasi pengiriman, baik delivery report untuk SMS yang berhasil maupun failure report untuk pengiriman yang gagal karena sebeb tertentu, sehingga memungkinkan SMSC untuk melakukan pengiriman ulang.
Diagram Alir SMS

Diagram Alir SMS Mobile Terminating.
1. A (misal: aplikasi) mengirim pesan ke SMSC
2. SMSC mengirimkan pesan ke SMS–GMSC.
3. SMS–GMSC menginterogasi HLR untuk informasi routing.
4. HLR membalas informasi routing ke SMS-GMSC.
5. SMS-GMSC meneruskan pesan ke MSC/VLR.
6. MS di-paging dan koneksi terbentuk antara MS dan network, sebagaimana dalam setup pangilan normal.
(Dengan demikian posisi MS diketahui dan apakah MS boleh berada dalam network / proses otentikasi).
7. Jika otentikasi berhasil, MSC/VLR mengirim pesan sms tersebut ke MS. SMS dikirim melalui kanal signaling SDCCH)
8. Jika pengiriman berhasil, delivery report dikirim dari MSC/VLR ke SMSC. Namun jika tidak, MSC/VLR akan menginformasikan ke HLR, dan failure report dikirim ke SMS–C.
Pada kasus pengiriman yang gagal, HLR dan VLR akan mendapat informasi “Messages waiting” yang menunjukkan ada pesan di SMSC yang menunggu untuk dikirimkan ke MS.
Informasi di HLR terdiri dari list SMSC pengirim pesan, sedangkan di VLR terdapat “flag” yang menunjukkkan apakah list pesan dalam keadaan kosong atau tidak.
Jika MS available dan siap menerima pesan, maka HLR akan memberitahu SMSC.

SMS Mobile Originating (SMS MO)
SMS MO adalah proses pengiriman SMS dari MS ke SMSC.
Jika SMS terkirim ke MS akan mendapat report “message sent”, sementara jika gagal MS report yang terlihat adalah “sending failed”.
SMS Mobile Originating (SMS MO)

Diagram alir SMS MO:
1. MS membuat koneksi ke jaringan, sebagaimana dalam setup panggilan normal.
2. Jika otentikasi berhasil, MS akan mengirim SMS ke SMSC melalui MSC/VLR. Selanjutnya SMSC akan meneruskan SMS ke tujuan.

Quote:
SMS Gateway
*Apa itu SMS Gateway?
SMS gateway adalah sebuah perangkat yang menawarkan layanan transit SMS, mentransformasikan pesan ke jaringan selular dari media lain, atau sebaliknya, sehingga memungkinkan pengiriman atau penerimaan pesan SMS dengan atau tanpa menggunakan ponsel.

Sebagaimana penjelasan diatas, SMS Gateway dapat terhubung ke media lain seperti perangkat SMSC dan server milik Content Provider melalui link IP untuk memproses suatu layanan SMS.

Sebuah sistem SMS Gateway, umumnya terdiri komponen Hardware ( Server/Komputer yang dilengkapi dengan perangkat jaringan) dan Software (Aplikasi yang digunakan untuk pengolahan pesan). Dan untuk sebuah sistem yang besar umumnya menggunakan Database untuk penyimpanan data.
[b]Daftar Pustaka:[B/]
- Le Bodic, Gwenae¨l. 2005. Mobile Messaging Technology and Services. West Sussex, England: John Wiley & Sons Ltd
- CME 20 SYSTEM SURVEY TRAINING DOCUMENT. 1996. Ericsson Radio Systems AB

Kedudukan SMS Gateway dalam Network GSM
Berikut ini adalah contoh kedudukan SMS Gateway di dalam jaringan milik operator beserta protokol komunikasi yang dipakai.

Dari gambar diatas terlihat bahwa SMS Gateway berfungsi sebagai penghubung yang melakukan relay sms antara ESME (External Short Message Entitiy) dan SMSC dan sebaliknya. Komunikasi antara ESME dan SMS Gateway dapat menggunakan protokol SMPP atau dengan HTTP, sementara ke SMSC menggunakan SMPP.

ESME adalah entitas luar yang dapat berupa server aplikasi penyedia layanan (Application Service Provider) yang dimiliki oleh Content Provider, aplikasi Perbankan, server polling, dan lain-lain yang dapat menerima pesan, memproses pesan dan mengirim respons atas pesan yang masuk , serta perangkat lain seperti email gateway, WAP proxy server , Voice mail server.

sumber : kaskus.us

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Profil

Foto saya
Jakarta, jakarta selatan, Indonesia
Remaja. Tinggal di Jakarta. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

Followers

Total Tayangan Halaman

Popular Posts